Pemuda Asal Bandung Sukses Bangun Bisnis Omzet Miliaran

photo author
- Jumat, 2 Oktober 2020 | 12:45 WIB
omzet miliaran
omzet miliaran

Bisnis Iqbal terus berkembang. Tahun 2010, ia memiliki toko di Pasar Baru, Bandung. Satu tahun kemudian ia memiliki 5 toko di beberapa titik di Kota Bandung.

“Omzet tiap toko berbeda, ada yang Rp 5 juta per hari, ada pula yang Rp 1 juta,” tuturnya.

Tokonya agak terbengkalai saat ia diterima kerja di sebuah bank BUMN. Dua tokonya pun tutup selama 4 tahun ia kerja di bank tersebut. Ditambah bisnis fashion memang sedang tidak bagus. Kemudian ada yang menggelitik dalam dirinya, bahwa ia ingin meninggalkan riba. Ia kemudian mengundurkan diri dari BUMN tersebut dan harus membayar pinalti sebesar Rp 25 juta.

Tak berapa lama, sekitar tahun 2016, karena kurang cermat perhitungan, omzetnya terus menurun. Ia bisa saja memperjuangkan bisnisnya, namun ia bersiteguh untuk meninggalkan bisnis yang menggunakan transaksi riba, sehingga ia memutuskan untuk menutup tokonya.

“Saat itu saya hanya punya sisa barang (pakaian) dan uang Rp 150.000,” tuturnya.

Bisnis Makanan

Pria kelahiran Bandung, 2 Desember 1988 ini pun menggunakan uang tersebut untuk bisnis makanan bernama “Kejuin” di depan rumahnya tahun 2016. Ide ini ditentang keluarganya. Meski ditentang, ia tetap memulainya. Dana Rp 150.000 miliknya menjadi 5 bento, 4 nasi rame (campuran nasi, chicken katsu, telur, dibubuhi keju mozarella).

Hari demi hari bisnisnya terus berkembang. Padahal posisi rumahnya ada di sudut dan tidak memiliki tetangga. Hingga memasuki 2018, ia memiliki cabang berupa kedai besar di kawasan Gasibu Bandung. Omzetnya pun tak main-main, lebih dari Rp 90 juta per bulan atau mencapai miliaran per tahun.

Omzet itu di luar bisnisnya yang lain berupa rental mobil dan toko kelapa. Bahkan dalam waktu dekat, ia akan membuka cabang ketiga. Namun untuk mencapai omzet tersebut, perjuangannya terbilang berat. Selama dua tahun, kehidupannya hanya dari rumah, ke pasar, dan mengantarkan pesanan makanan. Ia pun mengubur keinginannya sementara waktu untuk berbelanja, jajan, dan lainnya. Selain itu, ia tidak menggunakan dana pinjaman untuk mengembangkan usahanya.

“Selama 2 tahun saya ga beli baju. Tapi karena ada sisa baju (bekas jualan di tokonya), baju saya selalu terlihat baru,” tuturnya.

Rahasia lainnya adalah terus berinovasi dalam produk, jujur, dan memberikan yang terbaik. Misal, ia tidak pernah menstok bahan baku, karena ia ingin memberikan sesuatu yang fresh pada pelanggannya. Untuk itu, ia berpesan kepada siapapun yang ingin memulai bisnis, jangan menjadikan modal sebagai hambatan. Yang terpenting, mulai saja terlebih dahulu.

“Saya berterima kasih pada Allah karena selalu diberikan rezeki,” katanya. Saat ini, ia memiliki tekad untuk membantu masyarakat yang ingin berwirausaha. Karena ia sadar, salah satu kunci kesuksesannya saat ini adalah berbagai pelatihan gratis mengenai wirausaha yang kerap diikutinya di Bandung. (C-003/BBS)***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tips Berwisata Di Musim Hujan

Senin, 8 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ragam Tren Gaya Hidup Di 2025

Rabu, 10 September 2025 | 19:00 WIB

Ini Dia Cara Hidup Slow Living Di Perkotaan

Rabu, 10 September 2025 | 18:30 WIB

5 Sepatu Terbaik Selama Promo ASICS 2025

Senin, 25 Agustus 2025 | 15:30 WIB

Cara Menghadapi Orang Yang Denial

Kamis, 17 Juli 2025 | 10:45 WIB
X