Meraup Cuan di Tengah PSBB Jilid II

- Kamis, 24 September 2020 | 15:15 WIB
cuan
cuan

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan resmi memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II di ibu kota mulai Senin (14/9). Hal ini dilakukan karena kasus penularan virus corona terus berada dalam tren kenaikan.

Ini artinya, ketidakpastian masih berlanjut. Di tengah situasi seperti sekarang, masyarakat harus ekstra hati-hati agar keuangan tak semakin 'boncos'.

Jika ingin investasi, masyarakat perlu menyeleksi secara ketat instrumen apa saja yang bisa membawa keuntungan di tengah pandemi. Jangan sampai, sisa dana yang dimiliki habis begitu saja karena nilai portofolio terus menyusut.

Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo mengatakan peluang untuk mendapatkan keuntungan dari investasi selalu ada di setiap kondisi, tanpa terkecuali pandemi. Salah satunya adalah emas.

Emas masuk sebagai aset safe haven. Artinya, emas merupakan aset investasi yang mempunyai tingkat risiko rendah. Emas kerap dijadikan pelarian ketika ekonomi sedang tak aman. Harganya cenderung menguat jika krisis melanda.

"Emas pergerakannya tidak seperti saham, tidak begitu volatile. Jadi emas bisa digunakan sebagai instrumen penyeimbang," ungkap Budi.

Biasanya, Budi bilang harga emas akan meningkat selama masyarakat masih pesimistis dengan pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi. Namun, harga emas juga bisa turun ketika masyarakat mulai optimistis dengan perekonomian global.

Hanya saja, kalau pun turun, biasanya tak sedalam pasar saham. Untuk jangka panjang, Budi menyatakan emas bisa memberikan keuntungan bagi investor.

Selain emas, Budi menyarankan masyarakat juga mengoleksi saham. Menurutnya, masyarakat tak perlu takut dengan saham di tengah pandemi seperti ini.

Pasalnya, pasar saham kini sedang murah-murahnya. Masyarakat justru bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk meraup keuntungan.

"Seperti kemarin saham sudah koreksi, tapi masyarakat tiba-tiba optimistis jadi saham tumbuh. Jadi masyarakat bisa lakukan diversifikasi, sekian persen belikan saham, sekian persen beli instrumen lain," terang Budi.

Budi menjelaskan saham dan emas bisa saling melengkapi. Ketika ekonomi kembali pulih, nilai saham akan tumbuh dan masyarakat akan untung.

Di sisi lain, harga emas otomatis akan turun jika ekonomi kembali pulih. Dengan demikian, investor akan merugi.

"Tetapi kerugian di emas ditutup oleh saham, kalau saham turun emas naik, jadi dapat untung dari emas," jelas Budi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Kesalahan Fatal Saat PDKT, Bikin Rusak Hubungan!

Selasa, 28 Maret 2023 | 17:05 WIB
X