Kisah Mendirikan Bisnis Ekowisata Desa

photo author
- Selasa, 8 Oktober 2019 | 10:02 WIB
G.Sugeng Handoko
G.Sugeng Handoko

GUNUNGKIDUL adalah sebuah kabupaten di Yogyakarta yang sejak dulu kerap dilanda bencana kekeringan panjang jika musim kemarau datang. Wajah Gunungkidul dahulu tak pernah seindah sekarang. Bahkan sebagian besar orang langsung membayangkan Gunungkidul sebagai wilayah yang kering dan mahal air.

Desa Nglanggeran, yang berada di Kecamatan Patuk, Gunungkidul juga mengalami nasib serupa. Kondisi diperparah dengan kebiasaan masyarakat sekitar yang tanpa sadar berpotensi merusak lingkungan sekitar.

Warga sering menebang pohon untuk diambil kayunya. Batuan yang berserak di sekitar tempat wisata Gunung Api Purba, Nglanggeran juga habis dipunguti warga. Kayu dan batu tersebut dijual, supaya dapur tetap mengepul.

"Semakin lama stok air tanah makin menipis. Sumber air di desa kami habis terkuras. Padahal baru disedot pakai 5 pompa," kata Sugeng  Handoko.

Berangkat dari keprihatinan di tempat kelahirannya, serta melihat potensi wisata di Nglanggeran, Sugeng menggandeng teman dan seniornya tergabung dalam Karang Taruna Bukit Putra Mandiri untuk bersama-sama membangun Ekowisata Desa Nglanggeran pada 2008. "Ide sudah sejak 1999, tapi kala itu masih remaja," jelasnya,

Sejak saat itu, Sugeng dan para pemuda Desa Nglanggeran menjadi motor penggerak bisnis di kawasan wisata tersebut. Lebih dari 10 tahun berjalan, kini setidaknya ada ratusan ribu pengunjung berdatangan ke desanya tiap tahun  untuk melihat potensi alam pedesaan yang mempunyai objek wisata Gunung Api Purba dan embung Nglanggeran tersebut.

Langkah awal yang dilakukan Sugeng tersebut bukanlah tanpa alasan. Ia menyadari betul jika desanya memiliki keindahan alam yang unik dan tidak ada di daerah lain. Salah satu keunikan tersebut ada pada struktur Gunung Nglanggeran yang memiliki luas sekitar 48 hektare (ha).

Struktur batuan gunung ini bukan berbentuk batuan kapur yang biasa ada di  Gunungkidul, tetapi batuan vulkanik akibat aktivitas gunung api yang terjadi sekitar 60 juta tahun silam.

Nglanggeran sendiri memiliki dua puncak yakni puncak barat dan puncak timur serta sebuah kaldera di tengahnya. Deretan gunung batu raksasa ini mempunyai pemandangan eksotik serta bentuk dan nama yang unik, seperti Gunung 5 Jari, Gunung Kelir dan Gunung Wayang.

Ekowisata Gunung Api Purba, Nglanggaran pun jadi salah satu objek wisata yang diperhitungkan di Yogyakarta. Selain keindahan alam, Sugeng juga berhasil mengemasnya sebagai wisata edukasi dan mampu meraup omzet miliaran rupiah per tahunnya.

Membangun sebuah wilayah yang sering terkena dampak kekeringan menjadi desa wisata bukan pekerjaan mudah. Inilah yang dialami  Sugeng Handoko, penggagas dan pendiri Ekowisata Desa Nglanggeran, Gunungkidul,  Yogyakarta.

Perjalanannya membuat desa wisata sendiri tidak mudah. Bahkan Sugeng sempat dianggap anak kemarin sore oleh beberapa warga desa yang lebih tua. Apalagi sebelumnya warga sudah terbiasa berjualan kayu dan batu. "Proses yang paling susah mengedukasi masyarakat dan mengubah kebiasaan itu agak susah," ungkapnya.

Inilah yang membuat dirinya dalam menjalakan konsep ekowisata di Desa Nglanggeran di tahun pertama merupakan masa terberat bagi Sugeng dan koleganya di  Karang Taruna Bukit Putra Mandiri. Namun dirinya tidak patah arang dalam mengedukasi warga.

Hasilnya baru terlihat satu tahun kemudian. Pada 2008,  beberapa rumah warga sudah bisa digunakan untuk homestay dan sejumlah kegiatan wisata mulai berjalan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tips Berwisata Di Musim Hujan

Senin, 8 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ragam Tren Gaya Hidup Di 2025

Rabu, 10 September 2025 | 19:00 WIB

Ini Dia Cara Hidup Slow Living Di Perkotaan

Rabu, 10 September 2025 | 18:30 WIB

5 Sepatu Terbaik Selama Promo ASICS 2025

Senin, 25 Agustus 2025 | 15:30 WIB

Cara Menghadapi Orang Yang Denial

Kamis, 17 Juli 2025 | 10:45 WIB
X