Dengan pemasaran melalui jaringan online, produk para perajin yang selama ini hanya menjangkau kawasan Kabupaten Bogor dan sekitarnya, kini menjadi kian luas. Sekarang, pembeli produk kami berasal dari hampir seluruh kota di Indonesia. Bahkan ada yang dikirim ke luar negeri, ujar Dedi.
Dedi bercerita, pihak Indocement juga memperkenalkan perajin kampung kaleng dengan media cetak. Sejak saat itu, popularitas kampung kaleng terangkat. Banyak pembeli yang langsung datang ke kampung kaleng untuk melihat langsung proses produksi dan selanjutnya berbelanja ragam hasil produksi.
Kehadiran konsumen secara langsung itu menjadi nilai lebih bagi kami. Dari menyaksikan langsung proses pembuatannya, konsumen jadi tertarik membuat produk pesanan khusus (customized). Dari situlah, varian produk kami juga semakin kaya. Produknya juga lebih kekinian, jelas Dedi.
Sejak tahun 2015, KUB Rancage telah berubah bentuk menjadi Koperasi Rancage. Omzet koperasi ini sebesar Rp 250 juta per tahun. "Omzet para perajin di kampung ini beragam. Ada yang sampai Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per bulan," ujar Dedi. (C-003)***