Akibatnya seringkali mereka merasa over thinking atau merasa cemas dengan apa yang sedang dialaminya.
2. Narasi orangtua yang kurang pengetahuan
Generasi strawberry seringkali tercipta dari narasi orang tua yang kurangnya pengetahuan.
Orangtua sering memberi label pada generasi ini tanpa adanya pengetahuan, misalnya memberikan label anaknya moodyan, sehingga lama-lama mereka akan merasa seperti itu.
Baca Juga: Selain Menjaga Kelestarian Warisan Leluhur Tradisi MIPIT Sebagai Edukasi Bagi Generasi Muda Milenial
3. Terlalu dimanja
Pada generasi strawberry ini, tingkat manja orangtua pada anaknya sangat tinggi. Sehingga memunculkan sikap suka lari dari kesulitan.
Sehingga apabila diberi penjelasan yang sedikit keras akan langsung merasa terluka.
Cara mengatasi atau terhindar dari generasi strawberry
1. Perluas cara pandang
Untuk menghindari menjadi generasi strawberry adalah dengan memperluas cara pandang. Gunakanlah helicopter view dalam melihat sesuatu.
2. Cari cara mengatasi suatu masalah
Jika sedang mengalami masalah, jangan lari atau menghindar. Tapi carilah cara atau solusi dalam menyelesaikan suatu masalah.
3. Perbanyak literasi
Menjadi pribadi banyak pengetahuan tentulah akan mengatasi menjadi generasi strawberry. Sehingga tidak akan menelan mentah-mentah informasi yang diberikan.
Baca Juga: Resmi Meluncur di Indonesia, Generasi Terbaru HR-V Dibekali Fitur Keselamatan Honda Sensing
4. Jangan berpikir mendapatkan segalanya secara instan
Jika ingin mendapatkan sesuatu, jangan pernah berpikir untuk meraihnya secara instan.
Tanamkan mindset bahwa untuk mendapat sesuatu harus penuh perjuangan dan usaha.
5. Tentukan goals dalam hidupmu
Biasakan dalam hidup untuk menentukan goals sehingga tahu apa yang ingin dicapai dalam hidup.
6. Kurangi kedok self reward
Biasakan selalu untuk hidup disiplin dan jangan terlalu sering membuang uang dengan kedok self reward.***