Bisnis Bandung -- Ustadz Adi Hidayat di channel youtubenya, Adi Hidayat Official memaparkan bagaimana cara sahur sesuai petunjuk Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW memberikan isyarat, dan penekanan serta mafaaat menunaikan ibadah sahur.
Nabi Muhhamad SAW menyerukan kita untuk sahur, “Bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat keberkahan”.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat : Perhatikan! Ini Syarat dan Ketentuan Menunaikan Ibadah Puasa
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, sahar itu waktu singkat menjelang fajar, kisaran waktunya 15 - 30 menitan, sedangkan aktivitas yang dikerjakan diwaktu sahar disebut sahur.
Ketika Nabi Muhammad SAW menganjurkan dalam bentuk kata kerja, kata kerjanya berubah menjadi “tasahara”, kemudian lebih populernya dengan sebutan sahur, untuk memudahkan lisan dan mengcover karakteristiknya.
Karakteristik atau pesan yang ingin disampaikan adalah, lakukan aktivitas itu diwaktu sahar, dan ketika dikerjakan ada berkah yang melekat dalam aktivitas itu.
Terkait dengan sunah ramadhan, diantara aktivitas yang dituntun oleh Nabi Muhammad SAW untuk dikerjakan diwaktu sahar itu, yakni untuk support kepada syiam khususnya puasa yang dilaksanakan/ditunaikan dari waktu fajar sampai dengan maghrib.
Sunnah tersebut terkait dengan aspek jasmani ketahanan tubuh menahan rasa lapar, haus dan yang lainnya.
Juga aspek yang terkait dengan rohani, kekuatan mentalitas untuk mendispilnkan karakter moral kita, supaya stabil dengan perbuatan baik, mencegah dari yang merusak.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Jika Ingin Dikabulkan Berdoalah Diwaktu Ini
Karena itu konsekuensinya ada dua amalan utama. Yang pertama, amal akan yang mensuppoort pada fisik /jasmani, berupa makan - makanan yang mencukupkan diri, daya tahan ketika kita menunaikan ibadah puasa.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, kalau makan ingin berkah, bertambah nilai kebaikkanya, bertambah manfaatnya, maka ketika makan diwaktu sahur atau dikerjakan diwaktu sahar, maka dikerjakannya jeda ke waktu fajar tidak terlalu jauh, paling lama, makan 30 menit sebelum waktu fajar.
Artiya apa, jeda waktu kita ke sampai ke waktu fajar atau waktu buka atau maghrib, itu waktunya tidak terlalu panjang.