Ia juga yang bertugas membacakan UUD 1945 yang telah dirancang oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Baca Juga: Jangan-jangan Kamu Juga! 7 Tanda Seseorang yang Punya Indra Ke 6, Salah Satunya Mati Suri
3. Naskah Proklamasi Klad Dibuang ke Tempat Sampah
Sebelum Sayuti Melik mengetiknya, naskah proklamasi klad (tulisan tangan) dibuat di kediaman Laksamana Maeda di atas selembar kertas.
Namun, karena euforia kemerdekaan Indonesia yang sangat heboh, tak seorang pun menyadari bahwa naskah tulisan tangan ini belum disimpan dengan benar.
Bahkan, seorang wartawan bernama B. M. Diah menemukannya dalam tempat sampah.
Menariknya, wartawan tersebut menyimpan naskah proklamasi klad selama 46 tahun 9 bulan 19 hari sebelum menyerahkannya pada pemerintah yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soeharto pada tahun 1992.
Kadang-kadang, sesuatu harus jauh terpisah dahulu sebelum bisa kembali lagi.
Baca Juga: Saat Memahami Alam Semesta, Maka Anda Mulai Mengalami Kesadaran Spiritual
4. Malaysia (Tadinya) Akan Bergabung dengan Indonesia
Pada tanggal 12 Agustus 1945, tiga tokoh dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yaitu Sukarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wediodiningrat, dipanggil ke Dalat untuk bertemu dengan Marsekal Hisaichi Terauchi, pemimpin Dai Nippon, yang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Setelah kembali dari Vietnam, mereka dibawa ke Singapura untuk bertemu dengan dua tokoh Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung (KRIS), yaitu kelompok pejuang Malaysia.
Pada pertemuan tersebut, disepakati bahwa daerah-daerah serumpun akan bersatu.
Harapannya, Hindia Belanda (Indonesia), Malaya (negeri-negeri Melayu yang kini menjadi negara Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam), serta Borneo (seluruh bagian Pulau Kalimantan), akan bersatu sebagai sebuah negara merdeka.
Baca Juga: Bekal Menyambut Bulan Ramadhan yang Penuh Berkah: Jangan Sampai Terlewatkan!