Rendahnya curah hujan juga bikin kelembaban udara jadi rendah. Saat hujan jarang turun, kurang air yang menguap ke atmosfer. Ini sering terjadi di daerah-daerah yang sering mengalami kemarau.
Memantau suhu dan kelembaban udara bisa membantu kita paham kondisi udara. Dengan pemahaman yang baik, kita bisa ambil tindakan yang tepat. Ini penting untuk menjaga kelembaban udara tetap ideal.
Baca Juga: Pemprov DKI Berikan Sanksi Administrasi ke Perusahaan Yang Lakukan Pencemaran Udara
Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah jumlah uap air yang ada di udara. Semakin tinggi kelembaban, semakin banyak uap air di atmosfer. Ini mempengaruhi suhu udara di sekitar kita.
Ketika kelembaban tinggi, udara terasa lembap dan hangat. Sebaliknya, kelembaban rendah membuat udara kering dan dingin.
Kelembaban udara dan suhu saling mempengaruhi. Semakin tinggi kelembaban, semakin sulit panas hilang dari tubuh. Uap air menghambat evaporasi, jadi tubuh terasa panas.
Saat kelembaban rendah, suhu udara terasa dingin. Evaporasi berjalan baik, membantu mendinginkan tubuh. Jadi, kelembaban tinggi membuat suhu terasa panas dan lembap.
Bahaya Kelembaban Udara Terlalu Rendah
Kelembaban udara yang terlalu tinggi bisa jadi masalah, tapi yang terlalu rendah juga berbahaya. Kita bisa mengalami masalah kesehatan jika kelembaban udara terlalu rendah.
Tubuh kita bisa mengalami berbagai masalah yang perlu diwaspadai.
Kurangnya kelembaban udara bisa menyebabkan dehidrasi. Tubuh kehilangan cairan terlalu banyak.
Ini bisa membuat kita merasa haus berlebihan, lelah, sakit kepala, dan gangguan pada organ vital.
Kelembaban udara yang rendah juga bisa membuat kulit kering, gatal, dan mudah terluka.
Kelembaban udara yang tidak ideal bisa menyebabkan masalah pernapasan. Udara kering bisa iritasi saluran pernapasan.