Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan antara kamu dan orang yang berperan sebagai korban ini.
Pastikan untuk nggak terlalu dekat dengannya untuk menghindari komunikasi yang bisa menguras emosi kamu.
Berhadapan dengan tipe orang seperti ini seringkali membuat kamu kesal karena mereka cenderung memanipulasi situasi untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.
Dengan menjaga jarak dengannya, setidaknya kamu nggak harus terlibat dalam semua keluhannya.
Intinya, sebisa mungkin kurangi intensitas komunikasi dengan orang yang berperan sebagai korban ini.
Baca Juga: Wisata Pantai Saat Libur Lebaran, Recommended Banget!
5. Tegur langsung
Tidak selalu sengaja, playing victim atau victim blaming ialah perilaku yang terkadang dilakukan oleh beberapa orang secara nggak sadar.
Jika perilaku tersebut masih dapat ditoleransi, memberi teguran bukanlah hal yang salah.
Dalam memberikan teguran, pastikan untuk nggak melakukannya di depan umum agar nggak membuat si ia merasa malu.
Selain itu, perlu juga memperhatikan cara memberikan teguran yang tepat agar nggak menimbulkan dendam di kemudian hari.
6. Kunci dari cara menghadapi orang yang playing victim, jangan ditanggapi berlebih
Victim blaming ialah tipe orang yang suka mencari masalah.
Sebenarnya, tujuan dari si playing victim sangat mudah dikenali. Mereka ingin mendapatkan perhatian, validasi, dan simpati dari orang lain.
Jika kamu memberikan respons atau tanggapan terhadap perilaku mereka, ini hanya akan memuaskan mereka.
Artikel Terkait
Tanpa Mantra Guna-guna, Berikut Cara Membuat Wanita Jatuh Cinta Meskipun Dia Tidak Memiliki Perasaan Untukmu
Patah Hati Karena Cinta Tak Terbalas? Lakukan 5 Hal ini Agar Kamu Pulih Lebih Cepat
Berikut 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Putus Cinta, Nomor 2 Malah Memperburuk Keadaan!
Bingung Apa yang Harus Dilakukan Setelah Putus Cinta? Lakukan 5 Cara ini untuk Mengatasinya
Rekomendasi Aktivitas Libur Lebaran untuk Si Introvert
Wanita Yang Lagi Galau Wajib Tau Ini! 7 Fase yang Bakal Dilalui Wanita Setelah Putus Asmara Cinta