Kasi Pelajaran! Begini 8 Cara Hadapi Orang yang Suka Playing Victim Ke Kita

Contoh perilaku playing victim dapat ditemukan di berbagai situasi, termasuk dalam hubungan.

Untuk nggak terjebak dalam omongannya, kamu harus menyadari bahwa ia sebenarnya seorang manipulator. Cara meyakinkan diri akan sangat membantu.

Namun, perlu diingat bahwa perilaku playing victim pada seseorang nggak muncul begitu saja.

Tentu ada alasan mengapa seseorang bersikap manipulatif dengan berperan sebagai korban.

Misalnya, pengalaman trauma di masa lalu yang membuatnya skeptis terhadap orang lain, bahkan mungkin membuatnya menjadi terlalu protektif.

Apapun penyebabnya, penting bagi kamu untuk mencari tahu pemicu perilaku playing victim ini agar bisa lebih bijaksana dalam menghadapinya di masa depan.

Baca Juga: Romelu Lukaku Gemilang, Inter Milan Akhiri Puasa Kemenangan di Serie A

3. Cukup dengarkan omongannya

Jangan terkecoh dengan taktik playing victim, yang merupakan tanda orang yang licik.

Orang yang suka memainkan peran korban ini seringkali merugikan orang-orang di sekitarnya, bahkan pasangan mereka sendiri.

Meski sulit untuk menangani tipe ini, tetaplah mendengarkan omongannya tanpa terpancing oleh retorikanya yang cenderung menyalahkan orang lain tanpa mengevaluasi dirinya sendiri.

Jangan biarkan diri kamu terperangkap dalam permainannya.

4. Beri batasan dengannya

Sama seperti orang bermuka dua, sebaiknya kamu menghindari orang yang suka berperan sebagai korban (playing victim).

Selain dapat merugikan kamu dengan terus-menerus menyalahkan kamu, kemungkinan besar kamu juga akan kehilangan rasa percaya diri karena mereka.