Komjen Dharma Pongrekum Peringatkan Bahaya Pemberian Handphone kepada Anak

Baca Juga: Samsung Luncurkan Handphone Flagship Killer - Galaxy Z Fold

"Banyak kan setelah itu banyak orang pake kesehatan kan?
Ya karena memang merusak.

Apa yang merusak?

Dia punya layar screen, blue screennya itu untuk membuat orang selalu berpikir, oh masih siang" lanjut dharma.

Gangguan ini, menurut Dharma, dapat merusak bagian depan otak atau prefrontal cortex, yang berperan penting dalam pengambilan keputusan dan pengendalian diri.

"apa yang dirusak? prefrontal cortex, otak bagian depan" ujar dia.

Baca Juga: Peretas Handphone Modus APK di WhatsApp, Dibekuk Polda Jawa Tengah

Lebih lanjut, Dharma memperingatkan tentang SCD atau Screen Dependency Disorder, suatu kondisi di mana anak-anak menjadi sangat bergantung pada layar handphone.

Kondisi ini, selain mengganggu struktur darah dan menyebabkan masalah kesehatan seperti kesemutan, juga dapat merusak sistem saraf anak-anak.

"nah, sindrom apa? kalau orang selalu gak mau tidur, sampai pagi itu kuat, Itu namanya SCD, Screen Dependency Disorder, dan ini merusak struktur darah, makanya banyak yang kesemutan, karena darah jadi kental" tegas dharma.

Komjen Dharma Pongrekum menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga anak-anak dari pengaruh buruk teknologi.

Baca Juga: Dua Warga Asal Demak dan Semarang Ditangkap Polda Jateng Akibat Jual Handphone Black Market

Ia meminta para orang tua untuk lebih bijak dalam memberikan handphone kepada anak-anak mereka dan tidak menjadikannya sebagai alat pengasuhan utama.

Menurutnya, hanya dengan cara inilah kita bisa melindungi masa depan generasi penerus bangsa.***