Ia menyarankan agar kebijakan moneter diarahkan pada penurunan suku bunga guna mendorong konsumsi dan investasi.
Di sisi lain, kebijakan fiskal perlu difokuskan pada sektor-sektor yang paling terdampak, seperti industri manufaktur, agar bisa menjaga stabilitas tenaga kerja dan menghindari resesi.
Roy juga mengusulkan agar pemerintah mulai menggagas program bantuan ekonomi serupa dengan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang pernah diterapkan selama pandemi COVID-19.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Gaji Sopir Angkot Puncak Bogor, Strategi Baru Atasi Macet Lebaran
“Perlu ada diskresi, atau kalau kita mengacu pada pandemi COVID-19 dulu, ada program bantuan seperti PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional),” ungkapnya.
Menurutnya, langkah ini dapat membantu meredam dampak krisis dan mencegah Indonesia mengalami resesi seperti yang terjadi di beberapa negara lain akibat penurunan pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut.
“Seperti yang terjadi di beberapa negara lain akibat dua kali berturut-turut mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Ini harus segera ditindaklanjuti,” tegasnya.***
Baca Juga: Dampak Efisiensi Bisnis Hotel di Ujung Tanduk, Dari Bintang Lima hingga Non-Bintang Terimbas