bisnisbandung.com - Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan serius akibat kenaikan harga barang dan pelemahan daya beli masyarakat.
Menurut Roy Nicholas Mandey, Ketua Umum Afiliasi Global Ritel Indonesia, kondisi ini menunjukkan adanya mata rantai yang saling terkait antara sektor produksi di hulu dan konsumsi di hilir.
Kenaikan biaya produksi yang dipicu oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyebabkan harga barang di pasar melonjak, yang pada akhirnya semakin menggerus daya beli masyarakat.
Baca Juga: Bangunan di Kaki Gunung Burangrang Disegel Satpol PP, Dedi Mulyadi: Izin Harus Diteliti!
Roy menyoroti bahwa pelemahan nilai tukar rupiah memperlambat impor bahan baku dan bahan penolong yang dibutuhkan oleh industri manufaktur.
Dengan biaya produksi yang meningkat akibat pembayaran dalam mata uang asing, harga di sektor hilir pun mengalami kenaikan.
Kondisi ini menciptakan multiplier effect yang berdampak luas pada konsumsi masyarakat dan kinerja sektor ritel.
“Sementara itu, ketika harga naik, daya beli yang sedang melambat atau menurun juga akan semakin tergerus,” kata Roy, dilansir dari youtube Kompas TV, Sabtu (29/3).
Baca Juga: Arus Mudik 2025, Kapolri Listyo Sigit Siapkan Rekayasa Lalu Lintas untuk Kurangi Kemacetan
Roy menjelaskan bahwa kenaikan harga di tengah melemahnya daya beli berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Sinyal penurunan konsumsi sudah terlihat dari deflasi yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Deflasi ini mengindikasikan lemahnya permintaan barang dan jasa di pasar. Jika tidak segera diantisipasi, situasi ini berpotensi menekan aktivitas produksi, yang bisa berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor industri.
Untuk mencegah dampak yang lebih buruk, Roy menekankan pentingnya intervensi melalui kebijakan moneter dan fiskal.
Baca Juga: Mirip Krisis 1998? Yanuar Rizky Soroti Anjloknya Rupiah dan IHSG
Artikel Terkait
KontraS ungkap Geram DPR Bahas RUU TNI di Hotel Mewah di tengah Keterpurukan Ekonomi
IHSG Anjlok di Era Prabowo, Stefan Antonio: Tim Ekonomi Jokowi Gagal, Tapi Masih Dipakai?
Lanjutkan Kebijakan Jokowi, Prabowo Hadapi Krisis Ekonomi? Sorotan Said Didu
IHSG Anjlok 7%, Sri Mulyani Buka Suara: Pondasi Ekonomi Indonesia Masih Kuat!
IHSG Ambruk, Rudi S Kamri: Krisis Ekonomi Sudah di Depan Pintu
Resmi! Indonesia Masuk New Development Bank, Prabowo: Ini Akan Percepat Transformasi Ekonomi