bisnisbandung.com - Mendekati Lebaran, situasi ekonomi di Indonesia memberikan sinyal yang kurang menggembirakan.
Menurut Roy Nicholas Mandey, Ketua Umum Afiliasi Global Ritel Indonesia, melemahnya daya beli masyarakat terlihat dari kebiasaan belanja yang mulai berubah.
Berdasarkan survei, sekitar 56–57% masyarakat memilih untuk menyimpan Tunjangan Hari Raya (THR) mereka daripada membelanjakannya, sebuah keputusan yang berpotensi memberikan dampak serius pada sektor ritel dan perekonomian nasional.
“Hal ini sudah disurvei oleh berbagai lembaga, dan hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 56–57% dari THR akan disimpan oleh masyarakat,” paparnya.
Baca Juga: Bersih dari Pungli? Kapolres Bekasi Klaim Pengusaha Tidak Lagi Ditekan!
Roy mengungkapkan bahwa kondisi ini semakin diperparah oleh faktor eksternal, seperti pelemahan nilai tukar rupiah yang menyebabkan kenaikan harga barang akibat meningkatnya biaya produksi.
Ketika harga barang naik, masyarakat cenderung menahan belanja, sehingga jumlah barang yang dibeli dalam satu transaksi, atau basket size, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain daya beli yang melemah, Roy menyoroti proyeksi penurunan jumlah pemudik hingga 24% pada Lebaran tahun ini.
Baca Juga: Dampak Efisiensi Bisnis Hotel di Ujung Tanduk, Dari Bintang Lima hingga Non-Bintang Terimbas
Meski ada berbagai diskon, seperti diskon tol dan tiket transportasi, kelompok ekonomi bawah hingga menengah, yang mencakup sekitar 68% populasi, tampaknya lebih memilih menghemat pengeluaran daripada bepergian.
Penurunan jumlah pemudik ini berimplikasi langsung pada penurunan belanja selama Ramadan dan Lebaran. Biasanya, momen Lebaran menjadi periode di mana konsumsi masyarakat melonjak.
Namun, ketika jumlah pemudik berkurang, belanja kebutuhan seperti makanan, pakaian, dan hadiah juga ikut melemah.
Roy juga mengungkapkan bahwa diskon besar yang ditawarkan oleh pelaku ritel tidak sepenuhnya mampu mendorong daya beli.
Baca Juga: PKB Gelar Mudik Gratis, Cak Imin: Habiskan Uang di Kampung untuk UMKM!
Artikel Terkait
KontraS ungkap Geram DPR Bahas RUU TNI di Hotel Mewah di tengah Keterpurukan Ekonomi
IHSG Anjlok di Era Prabowo, Stefan Antonio: Tim Ekonomi Jokowi Gagal, Tapi Masih Dipakai?
Lanjutkan Kebijakan Jokowi, Prabowo Hadapi Krisis Ekonomi? Sorotan Said Didu
IHSG Anjlok 7%, Sri Mulyani Buka Suara: Pondasi Ekonomi Indonesia Masih Kuat!
IHSG Ambruk, Rudi S Kamri: Krisis Ekonomi Sudah di Depan Pintu
Resmi! Indonesia Masuk New Development Bank, Prabowo: Ini Akan Percepat Transformasi Ekonomi