bisnis

Pakar Digital Nilai Restrukturisasi Tokopedia Efisien Tapi Kehilangan Jiwa

Selasa, 28 Oktober 2025 | 20:30 WIB
Dr Indrawan Nugroho, Pakar Inovasi Digital (Tangkap layar youtube Dr Indrawan nugroho)

bisnisbandung.com - Restrukturisasi Tokopedia pasca akuisisi ByteDance dinilai sebagai langkah efisiensi yang signifikan, namun menimbulkan dampak luas bagi karyawan, penjual, dan konsumen.

Dr. Indrawan Nugroho, pakar inovasi digital, menilai perubahan ini menyusutkan ruang pertumbuhan bagi staf internal, sementara sebagian karyawan memilih menunggu pesangon sebagai jalan keluar realistis.

Tim Tokopedia kini lebih banyak menangani operasional harian ketimbang merancang inisiatif baru, sehingga kapasitas inovasi terpangkas.

Baca Juga: Bantah Adanya Pemufakatan Jahat di Grup WhatsApp, Kuasa Hukum Nadiem Buka Suara

Bagi penjual, biaya promosi meningkat karena batas minimum anggaran iklan naik. Dukungan khusus bagi pelapak kecil semakin terbatas, sementara proses operasional lebih kompleks, membuat merek besar lebih mudah beradaptasi.

Konsumen juga merasakan efeknya, dengan berkurangnya variasi layanan, perlambatan inovasi, dan promo yang sebelumnya menarik kini tidak lagi maksimal.

Dr. Indrawan menyoroti risiko jangka panjang: tren konsolidasi bisa memperkuat monopoli atau duopoli, sehingga harga, opsi pengiriman, dan layanan purna jual cenderung kurang kompetitif.

Menurutnya, restrukturisasi Tokopedia memiliki implikasi strategis lebih luas. Platform yang selama ini menjadi simbol kebangkitan startup lokal kini menghadapi dominasi pemain global, seiring performa Tokopedia menurun dan Bukalapak menutup beberapa lini e-commerce.

Baca Juga: Gaya Komunikasi Dipersoalkan Hasan Nasbi, Purbaya: Itu Atas Arahan Bapak Presiden

Hal ini memengaruhi kemandirian digital, ekosistem penjual, dan posisi tawar talenta lokal.

Dr. Indrawan menyarankan fokus pada integrasi yang menyelesaikan friksi, termasuk migrasi akun penjual yang mulus, peninjauan kebijakan auto-accept, dan evaluasi pencairan dana agar arus kas pelapak kecil tetap sehat.

Ia juga menekankan pentingnya mengembalikan diferensiasi platform, memberi ruang bagi penjual loyal untuk tetap berinovasi, serta komunikasi yang transparan dan konsisten agar karyawan memahami peran dan prospek mereka.

Pakar tersebut menilai, merger tanpa integrasi rapi adalah pedang bermata dua. Restrukturisasi memang merampingkan organisasi, tetapi tanpa penyatuan sistem, budaya, dan komunitas pengguna, nilai sinergi bisa hilang.

Baca Juga: Basmi Impor Ilegal! Sanksi Keras akan Diperlakukan, UMKM Diproyeksikan Jadi Pemasok Utama

PHK dan penutupan lini berdampak sosial nyata, mulai dari keluarga karyawan hingga ekosistem penjual yang kehilangan daya manuver.

Halaman:

Tags

Terkini