Bisnisbandung.com- Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Herry Dermawan, menegaskan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak perlu dikhawatirkan dari sisi ketersediaan pasokan ayam.
Ia menjelaskan bahwa produksi ayam broiler di Indonesia saat ini berada dalam kondisi surplus sehingga mampu memenuhi kebutuhan tambahan akibat program tersebut.
Menurutnya, siklus pertumbuhan ayam broiler tergolong cepat. Untuk mencapai bobot satu kilogram, ayam hanya membutuhkan waktu sekitar 24 hari. Sementara ayam yang dipasarkan umumnya dipanen pada bobot 1,6 hingga 1,8 kilogram dalam waktu sekitar 30 hari.
Baca Juga: Menkeu Himbau Kepala Daerah Maksimalkan Anggaran, Ini Kata DPR
Jika diperlukan peningkatan pasokan, masa pemeliharaan dapat diperpanjang beberapa hari untuk menambah bobot sehingga produksi tetap terjaga.
“Jadi, kalau ada opini bahwa harga ayam naik karena MBG itu sama sekali tidak benar,” jelasnya dilansir dari YouTube CNBC Indonesia.
Selain ayam pedaging, pasokan telur juga disebut berada dalam kondisi yang terukur, meski masa produksi ayam petelur memerlukan waktu lebih panjang.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Terkejut Air Minum Aqua di Subang Ternyata Bukan dari Mata Air Pegunungan
Pemerintah saat ini diketahui telah menyalurkan ratusan ribu ayam petelur kepada kelompok ternak di berbagai daerah, lengkap dengan kandang dan pakan hingga masa produksi.
Langkah tersebut dinilai dapat mendorong peningkatan produksi telur sekaligus membantu perekonomian peternak.
GOPAN juga menyoroti pengaturan keseimbangan permintaan dan penawaran yang dilakukan pemerintah melalui pengendalian distribusi bibit ayam. Pengaturan ini dinilai mampu menjaga kestabilan harga di tingkat peternak dan konsumen.
Kelebihan produksi dapat menyebabkan harga anjlok, sementara kekurangan bibit dapat mendorong lonjakan harga di pasar.
Baca Juga: Pengamat Nilai Persepsi Persaingan Pusat dan Daerah Hanya Salah Tafsir Publik