bisnis

Tom MC Ifle Soroti Skandal Gold’s Gym, Ribuan Member Dirugikan dan Karyawan Tak Digaji

Kamis, 24 Juli 2025 | 20:00 WIB
Konsultan dan pengamat Bisnis, Tom MC Ifle (Tangkap layar youtube Tom MC Ifle)

Bisnisbandung.com - Industri kebugaran Indonesia diguncang oleh skandal besar setelah runtuhnya Gold’s Gym, salah satu pelopor gym premium di tanah air.

Penutupan mendadak sejumlah cabang Gold’s Gym tanpa penjelasan resmi memicu kekecewaan ribuan member dan menyisakan kerugian besar.

Banyak anggota merasa tertipu karena telah membayar membership jangka panjang, termasuk dalam program flash sale, namun tidak mendapatkan hak layanan apa pun.

Menurut Master coach bisnis Tom MC Ifle, runtuhnya Gold’s Gym mencerminkan rapuhnya struktur bisnis di balik citra mewah yang dibangun selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Negara dan Konsumen Dirugikan Miliaran Rupiah, Terbongkar Sindikat HP Rekondisi Ilegal di Marketplace

“Dan yang lebih kacau lagi, ribuan member yang terdaftar dicampakkan begitu saja. Hak yang seharusnya mereka dapat setelah menjadi member hilang begitu saja. Nasib mereka yang terjebak promo flash sale dibiarkan begitu saja, tidak digubris,” lugasnya di youtube pribadinya.

Skandal ini bukan hanya merugikan konsumen, tapi juga berdampak langsung pada para karyawan termasuk pelatih pribadi, staf administrasi, dan petugas kebersihan yang mengaku tidak menerima gaji hingga tiga bulan terakhir.

Bahkan iuran BPJS mereka diduga tidak disetor, sementara manajemen perusahaan memilih bungkam.

Baca Juga: Badan Perlindungan Data Belum Ada di Indonesia, Transfer Data ke AS Berisiko Bocor

“Tempat gym yang mengajarkan soal komitmen, ketekunan, dan kedisiplinan, justru menipu dan lari dari semua tanggung jawab,” tutur Tom MC Ifle.

Ironisnya, meski dalam kondisi keuangan bermasalah, manajemen Gold’s Gym masih sempat menawarkan promo flash sale, yang diduga menghasilkan keuntungan hingga miliaran rupiah.

Namun semua aktivitas tersebut terjadi menjelang penutupan tanpa ada transparansi keuangan maupun kepastian hukum bagi pihak yang dirugikan.

Penutupan cabang-cabang strategis seperti di Bintaro, BSD, Baywalk, Ciputra World, dan Citos dilakukan tanpa pengumuman resmi.

Baca Juga: Data Pribadi Dijadikan Komoditas dalam Negosiasi Tarif Impor AS, Pengamat: Undang-Undang Tidak Melarang

Halaman:

Tags

Terkini