Bisnisbandung.com - Konten kreator sekaligus konsultan bisnis Pak Win memberikan pandangan tajam soal akuisisi Tokopedia oleh ByteDance.
Ia menyoroti bahwa kejatuhan startup teknologi yang sempat menjadi kebanggaan Indonesia ini bukan hanya soal nilainya yang dianggap terlalu rendah, tetapi juga terkait dengan keputusan-keputusan strategis yang dibuat oleh founder sejak awal perjalanan perusahaan.
Menurut analisis Pak Win, akuisisi Tokopedia oleh ByteDance senilai 1,5 miliar dolar AS untuk 75% saham merupakan harga yang jauh di bawah ekspektasi nilai perusahaan tersebut.
Baca Juga: Pesan Presiden Prabowo Disampaikan Dedi Mulyadi, Pemerintah Fokus untuk Rakyat Bukan Partai
Ia menilai bahwa saat akuisisi terjadi, metrik performa Tokopedia seperti omzet dan GMV kemungkinan besar sedang mengalami penurunan, sehingga memengaruhi valuasi akhir.
Namun yang menjadi fokus utama Pak Win bukan semata-mata nilai jualnya, melainkan peran penting pendiri dalam menentukan arah dan nasib Tokopedia.
“Dan akhirnya saya mendapatkan satu pemikiran, kesimpulan saya sendiri, yang juga merupakan opini pribadi yang menurut saya inti utamanya itu dari founder,” lugasnya di youtube pribadinya.
Ia menilai bahwa sejak awal, Tokopedia banyak menggandeng mitra luar seperti OVO untuk sistem pembayaran, Gojek untuk integrasi layanan, alih-alih membangun sistem internal secara mandiri seperti yang dilakukan oleh kompetitor besar semisal Shopee.
Baca Juga: Soal Isu Reshuffle Menteri, Qodari: Hanya Presiden dan Tuhan yang Tahu
“Jadi, dari awal sampai dengan sekarang, keputusan-keputusan yang diambil oleh founder itu yang membuat Tokopedia menjadi seperti sekarang,” ujarnya.
Pak Win melihat bahwa perusahaan yang sukses secara global seperti Amazon, Shopee, hingga ByteDance memiliki satu kesamaan: keberanian pendirinya untuk membangun layanan dari nol, membentuk ekosistem lengkap, dan memiliki visi ekspansi internasional.
Tokopedia, menurutnya, tidak menunjukkan pola pikir ini secara konsisten, terutama karena fokus hanya di pasar domestik.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya mempertahankan visi jangka panjang ketika investor mulai masuk.
Baca Juga: Golkar Dukung Gibran di Tengah Tuntutan Pemakzulan? Ini Tanggapan Putri Komarudin