bisnisbandung.com - Transformasi signifikan tengah terjadi dalam industri air minum dalam kemasan (AMDK), dan sorotan tertuju pada Aqua, pemain terbesar di sektor ini.
Menurut pengamat bisnis dr. Indrawan Nugroho, langkah terbaru Aqua mencerminkan pergeseran arah yang tidak biasa bagi merek yang selama ini dikenal konservatif.
Aqua, yang selama puluhan tahun mempertahankan strategi stabil dan konsisten, kini mulai merombak pendekatannya.
Salah satu langkah mengejutkan adalah kehadiran galon berbahan PET di pasar-pasar urban seperti Jakarta dan Bandung, menggantikan galon polikarbonat yang selama ini menjadi ciri khasnya.
Baca Juga: Heran Pembinaan di Barak Militer Dipersoalkan, Hendri Satrio: Dampak Terburuknya Apasih?
“Ini tidak biasa dilakukan Aqua sebagai penguasa pasar. Kini mereka bahkan terkesan seperti follower,” ucapnya dilansir dari youtube pribadinya.
“Sebab yang selama ini terus berkampanye mengunggulkan pemakaian galon PET yang bebas BPA adalah Le Minerale dan Cleo,” sambungnya.
Di saat bersamaan, Aqua juga mulai memasarkan kemasan baru berukuran 10 liter langkah yang belum pernah mereka ambil sebelumnya.
Baca Juga: “Kok KPAI Terlalu Berpikir Regulatif” Ketua DPRD Jabar Dukung Program Barak Militer KDM
Indrawan memandang bahwa perubahan ini bukan sekadar soal format kemasan, tetapi juga mencerminkan perubahan cara Aqua merespons dinamika pasar.
Ia menilai pendekatan yang selama ini cenderung “penguasa pasar” kini mulai bergeser ke arah yang lebih reaktif, mengikuti pola yang lebih dulu dijalankan oleh para pesaing seperti Le Minerale dan Clio.
Menurutnya, keputusan untuk memperluas distribusi galon PET dan menghadirkan kemasan 10 liter dilakukan dengan strategi senyap, tanpa pengumuman atau kampanye komunikasi publik seperti yang lazim dilakukan Aqua.
Baca Juga: Program Barak Militer Dinilai Efektif Jangka Pendek, Politisi Golkar Dorong Solusi Berkelanjutan