Bisnisbandung.com,- Seperti disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang, ternyata perputaran uang di masa Lebaran 2025 ini menurun dibandingkan tahun lalu.
Hal ini terjadi karena kondisi ekonomi tidak stabil dan daya beli masyarakat yang memang lemah.
Kondisi ini patut disayangkan. Namun disadari bahwa hal ini terjadi karena ekonomi yang cukup berat di tahun ini.
Tingginya PHK membuat masyarakat tentunya harus berhemat dalam pengeluaran. Lemahnya ekonomi negara juga bisa dilihat dari menurunnya jumlah pemudik di tahun ini
Sebuah gambaran upaya penghematan pengeluaran memang terpampang nyata di kondisi arus mudik tahun ini.
Baca Juga: Daya Beli Tertekan, Pengelola Mal Ungkap Harapan pada Pemerintah
Pelaku usaha ritel dan pusat perdagangan mengaku mengalami penurunan jumlah pembeli dibandingkan lebaran tahun lalu.
Memang diperlukan langkah strategis untuk mendorong laju perekonomian. Perlu dipertimbangkan pemberian bantuan langsung tunai, subsidi dan insentif lain untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong roda ekonomi di masa Lebaran.
Penting pula bagi perbankan dan lembaga keuangan memberikan keringanan bagi para pelaku usaha untk menjaga stabilitas ekonomi.
Bagi pelaku usaha, strategi pemasaran digital dan penjualan online, masih bisa meningkatkan harapan peningkatan penjualan.
Memang diperlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional.
Baca Juga: Miris! Industri yang Paling Terdampak Pelemahan Rupiah, Tekstil hingga Pangan
Menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat, akan berdampak ke banyak sektor lain, seperti sektor kesehatan dan pendidikan.
Jika masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok, maka menjadi sulit pula memenuhi kebutuhan sekundernya.