Namun, sebagian besar bantuan militer dari Amerika Serikat sebenarnya berbentuk pinjaman. Negara penerima harus melunasi utang ini, menciptakan siklus ekonomi yang sangat menguntungkan bagi pemerintah Amerika Serikat dan industrinya.
Selain itu, sebagian besar bantuan militer ini harus digunakan untuk membeli senjata dari perusahaan-perusahaan pertahanan Amerika Serikat seperti Lockheed Martin, Boeing, dan Raytheon Technologies.
Industri pertahanan Amerika Serikat memainkan peran penting dalam ekonomi negara. Pada tahun 2022, lima perusahaan besar di sektor ini mencatatkan pendapatan gabungan lebih dari 200 miliar dolar Amerika.
Baca Juga: Kecewa dengan Respons Jokowi Soal Pagar Laut Tanggerang, Alifurrahman: Kurang Percaya Diri
Lockheed Martin, sebagai perusahaan terbesar, memperoleh 66 miliar dolar Amerika dari kontrak pemerintah untuk memproduksi jet tempur F-35 dan sistem rudal.
Pendapatan besar dari sektor ini tidak hanya didorong oleh konflik yang sedang berlangsung tetapi juga ketegangan geopolitik yang terus memacu permintaan senjata.
Namun, dominasi Amerika Serikat dalam perdagangan senjata tidak lepas dari kontroversi. Banyak pihak mengkritik bahwa ekspor senjata Amerika Serikat memperburuk konflik global.
Sebagai negara adidaya, Amerika Serikat turut banyak mencampuri negara-negara di dunia terutama Timur Tengah.***
Baca Juga: Antonio Conte Semakin Percaya Diri Setelah Napoli Kalahkan Atalanta dan Juventus Berturut-turut