Industri lokal harus bersaing dengan harga produk China yang jauh lebih murah karena kapasitas produksi mereka yang masif.
Perlambatan ekonomi di China juga mendorong relokasi beberapa pabrik ke negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.
Namun Rhenald Kasali memperingatkan bahwa langkah ini mungkin tidak sepenuhnya menguntungkan.
"Barat tahu pemilik pabrik itu tetap orang China. Mereka bisa menerapkan tarif tinggi untuk mencegah dominasi China," tambahnya.
Rhenald Kasali menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada China.
Ia mengingatkan pengalaman Indonesia pada 1980-an saat ketergantungan pada ekspor minyak menyebabkan guncangan ekonomi ketika harga minyak jatuh.
"Kita harus mempersiapkan diri agar tidak mengalami shock akibat guncangan ekonomi dari China," tutupnya.***