Bisnisbandung.com - Politisi PDI Perjuangan Patria Ginting mengungkapkan kekhawatirannya terhadap praktik endorse yang dianggap tidak sehat khususnya dalam konteks politik.
Patria Ginting mengibaratkan situasi tersebut seperti strategi pemasaran tidak adil antara dua produk shampoo.
Dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club, Patria Ginting menjelaskan "Bayangkan di supermarket hanya satu produk yang ditampilkan dengan baik sementara yang lain disembunyikan di gudang".
Baca Juga: Siswa SMA Negeri 2 Cibitung Bongkar Dugaan Pungli, Wali Murid Diduga Dijebak Bayar Jutaan Rupiah
"Bahkan petugas supermarket mengarahkan pembeli hanya ke produk tertentu," ujar Patria Ginting.
Patria Ginting menyoroti bahwa endorsement yang menjadi alat untuk mengatur "point of sales" dan membatasi pilihan konsumen dalam hal ini pemilih sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi.
Patria Ginting menegaskan "PDI Perjuangan tidak setuju dengan praktik yang mengondisikan masyarakat untuk memilih secara tidak sadar."
Patria Gintingjuga menghubungkan hal ini dengan realitas politik di beberapa daerah.
Baca Juga: BRI Dukung Figur Inspiratif Lokal, Saiban Gerakkan UMKM Ponorogo Menuju Sukses
Ia menyebut di wilayah seperti Bali calon-calon yang diusung PDI Perjuangan berhasil menang di 8 dari 9 kabupaten/kota.
Menurutnya ini adalah contoh daerah yang minim pengaturan endorsement tersembunyi.
Namun di daerah lain yang cenderung terjadi praktik "kamuflase endorse," ia menyoroti bahwa proses demokrasi bisa terganggu.
“Biarkan rakyat memilih dengan bebas tanpa ada pengkondisian baik secara frontal maupun terselubung,” tegasnya.
Patria Ginting menambahkan jika ada pihak yang merasa menang secara jujur mereka tidak perlu takut untuk diaudit atau diuji dalam proses konstitusional.
Baca Juga: BRI Ungkap Strategi Jitu Menghadapi Perubahan Pasar dan Memimpin Transformasi Digital Perbankan
Artikel Terkait
Hanya Miliki Satu Kendaraan dalam LHKPN, Karier Ummi Wahyuni Berakhir Tragis
Olok-Olok Penjual Es Teh, Miftah Maulana Minta Maaf dan Lebih Berhati-Hati
Olok-Olok Pedagang Es Teh, Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Belum Laporkan LHKPN
Profil Miftah Maulana Utusan Khusus Presiden yang Tersandung Kontroversi Olok-olok Pedagang Es Teh
Gerindra Tegur Miftah Maulana, Perilaku Anda Tidak Sejalan dengan Prabowo!
Teguran Prabowo Tak Cukup! Rocky Gerung: Miftah Maulana Arogan Harus Dicopot