Provider Lain Bisa Ketar-Ketir, Internet Rakyat Berpotensi Guncang Industri?

photo author
- Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB
Ilustrasi internet (Pixabay/methodshop)
Ilustrasi internet (Pixabay/methodshop)

bisnisbandung.com - Kehadiran layanan Internet Rakyat dengan tarif murah dan kecepatan tinggi mulai memicu kekhawatiran akan masa depan penyedia layanan internet konvensional di Indonesia.

Sejumlah pengamat menilai model bisnis ini berpotensi memicu perang harga dan mengubah peta persaingan industri telekomunikasi, bahkan membuka kemungkinan tersingkirnya sebagian provider lama.

Influencer bisnis Raymond Chin menilai skenario tersebut bukan hal baru. Ia membandingkan fenomena Internet Rakyat dengan kasus disrupsi industri internet di India pada 2016.

Baca Juga: Internet Rakyat Tuai Sorotan, Terkuak Rahasia Bisnis di Balik Harga Murah 100 Mbps Rp100 Ribu

Saat itu, masuknya pemain baru dengan strategi harga agresif dan dukungan modal besar berhasil menekan tarif internet secara drastis, memaksa sejumlah operator lama melakukan merger hingga gulung tikar.

Dampaknya, tarif internet di India anjlok tajam dan penetrasi internet meningkat signifikan.

Menurut analisis tersebut, Internet Rakyat bersama entitas dalam satu grup seperti Starlight dinilai menjalankan strategi serupa.

“Tapi kalau misalnya mereka berhasil ngejalanin ini semua dengan lancar dan nggak cuma omon-omon doang, dan nggak jadi kena campur-campur politik, ya bisa jadi provider lain ketar-ketir,” ujar Raymond di YouTube pribadinya.

Baca Juga: Antisipasi Bencana, 191 UPT BMKG di Daerah Dikerahkan Beri Peringatan Cuaca Ekstrem

Fokus utama bukan pada margin besar dari satu pelanggan, melainkan pada akuisisi pengguna dalam jumlah masif.

Dengan pendekatan volume tinggi dan harga rendah, strategi ini berpotensi menciptakan perang harga yang membuat kompetitor berada di bawah tekanan.

Dari sisi konsumen, kondisi ini dinilai menguntungkan. Persaingan ketat berpeluang menghadirkan layanan internet yang lebih murah dengan kecepatan lebih tinggi.

Namun, keberlanjutan strategi tersebut sangat bergantung pada kekuatan modal. Dalam hal ini, Internet Rakyat didukung pendanaan besar hingga hampir Rp10 triliun yang disiapkan untuk ekspansi jaringan dan operasional.

Strategi Internet Rakyat juga dinilai menyasar segmen pasar yang selama ini kurang terlayani. Sebagian besar rumah tangga di Indonesia belum memiliki akses internet kabel dan masih bergantung pada kuota data seluler yang relatif mahal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X