Baca Juga: Cuaca Ekstrem Berlanjut, BMKG Waspadai Bibit Siklon di Samudra Hindia
Melalui skema ini, sinyal dipancarkan dari titik pemancar ke ratusan rumah sekaligus, sehingga memangkas biaya besar yang selama ini muncul pada tahap last mile atau penyambungan kabel dari jalan utama ke rumah pelanggan.
“Jadi dari pipa yang gede banget itu, waduk itu, mereka pasang satu, dua, atau tiga lah sinyal pemancar di tengah kampung, nembak sinyal 1,4 GHz langsung ke ratusan rumah,” beber Raymond Chin di YouTube pribadinya.
“Biaya galian nol. Izin ormas hilang. Mereka bisa memangkas 75% dari biaya infrastruktur. Jadi secara finansialnya ini drastis bisa nurunin biaya per pelanggan. Ini bahkan statement langsung dari direktur utamanya,” terusnya.
Biaya infrastruktur yang biasanya mencapai jutaan rupiah per rumah dapat ditekan secara signifikan.
Baca Juga: Agar Tak Jadi Bola Liar, Susno Duadji Minta Fakta Isu Ijazah Jokowi Dibuka Terang-Benderang
Keunggulan lain terletak pada kepemilikan backbone fiber optik yang membentang di sepanjang jalur rel kereta api.
Jalur ini menjadi aset strategis karena bersifat steril, minim gangguan, lebih pendek secara geografis antarkota, serta memiliki tingkat latensi yang lebih rendah.
Backbone tersebut bahkan telah dimanfaatkan oleh sejumlah operator telekomunikasi lain melalui skema sewa.
Kombinasi antara jaringan tulang punggung di rel kereta dan distribusi sinyal nirkabel ke permukiman inilah yang membuat skema tarif Rp100 ribu per bulan dinilai masuk akal secara bisnis.
Strategi ini memangkas biaya infrastruktur secara drastis dan membuka peluang ekspansi cepat ke wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, terutama di Pulau Jawa, Papua, dan Maluku yang mencakup mayoritas populasi Indonesia.***
Baca Juga: Purbaya Ungkap Dampak Bencana Aceh-Sumatera Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Artikel Terkait
Klaim Bobibos Dinilai Menabrak Hukum Fisika Dasar, Raymond Chin Ungkap Sejumlah Kejanggalan
Raymond Sebut Penghalang Mega Merger GoTo-Grab Runtuh, Pasca Mundurnya Patrick Waluyo
Raymond Chin Ungkap Alasan Huawei Dianggap Ancaman Global oleh Amerika Serikat