Bisnisbandung.com - Gerakan boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel di tanah air saat ini masih terus terjadi.
Gerakan boikot tersebut berpengaruh terhadap kinerja bisnis dari korporasi yang disinyalir terafiliasi dengan Israel.
Perusahaan yang mendapat seruan boikot tentu saja melakukan berbagai strategi untuk dapat mempertahankan kinerja bisnis mereka.
Baca Juga: 3 Tips Hidup Frugal Bersama Pasangan Tapi Masih Bisa Self Reward dan Gak Dianggap Pelit
Pada sebua seminar online yang digagas oleh Aqsa Working Group, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Dr. H. Ikhsan Abdullah, mensinyalir sejumlah perusahaan multinasional asing yang terafiliasi Israel melakukan perlawanan balik atas gerakan boikot di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Perlawanan balik tersebut dilakukan dengan memanfaatkan ketidakseragaman daftar boikot yang beredar luas di tengah masyarakat.
"Perlu ada kesamaan pandang soal ini, sehingga Muslimin tidak ragu mana yang harus diboikot dan mana yang tidak," katanya pada seminar online (webinar) yang diadakan di Jakarta, Senin (27/5).
Baca Juga: Untuk Para Wanita Karir, Berikut Aneka Ide Resep Sarapan Praktis Yang Mudah Dibuat!
Ikhsan mencontohkan Danone, gergasi makanan dan minuman asal Perancis, sempat merasa di atas angin setelah salah satu organisasi penggagas gerakan boikot global, BDS Indonesia, tidak memasukkan nama perusahaan dan produknya dalam daftar boikot.
Padahal, katanya, organisasi gerakan boikot lainnya jelas mencantumkan Danone sebagai korporasi global yang aktif mendukung perekonomian Israel dan karenanya perlu ikut diboikot.
"Belakangan ini muncul berbagai iklan yang mencatut nama pengurus besar Nahdhatul Ulama di Australia, Prof. Nadirsyah Hosen, yang dalam iklan disebut sebagai orang yang ber-campaign menyatakan produk Danone di Indonesia, yaitu air mineral merek AQUA, tidak terafiliasi Israel. Padahal, ketika kami klarifikasi, beliau menyatakan namanya dicatut dan tidak pernah menyatakan hal tersebut," katanya dalam webinar bertema "Gerakan Boikot Global, Strategi Melawan Penjajahan Israel".
Menurut Ikhsan, AQUA dulunya memang produk Indonesia, sebelum kemudian dibeli oleh Danone. Danone sendiri, lanjutnya, mayoritas sahamnya dimiliki oleh Blackrock, korporasi miliarder Israel.
"Karena itulah merek tersebut ikut menjadi sasaran boikot masyarakat Muslim," katanya menambahkan banyak kalangan di Indonesia yang sudah meninggalkan merek-merek asing yang terafiliasi Israel.
Lebih jauh, Ikhsan menyebut gerakan boikot efektif untuk menekan korporasi asing yang pro Israel.
Artikel Terkait
Inovasi, Sebuah Keharusan Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis
Untuk Pebisnis Property, Ini Dia Strategi Untuk Mendapatkan Pembeli!
Penting Untuk Para Agen Property! Cek Preferensi Hunian Idaman Tiap Generasi!
Ini Dia Sejumlah Ide Untuk Karyawan Membuka Usaha
Waspada! 4 Risiko Berbisnis Yang Perlu Kamu Tahu, Agar Bisa Bersiap Sebelum Terjadi
Mau Memulai Bisnis Kuliner? Ini Dia Aneka Ide Bisnis Kuliner Terlaris Tahun 2024!