bencana

Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera Tuai Sorotan, Greenpeace Desak Pemerintah Mereview Izin-Izin Konsensi

Minggu, 30 November 2025 | 07:00 WIB
Kayu-kayu gelondongan tampak di Banjir Sumatera (Tangkap layar youtube Kompas TV)

bisnisbandung.com - Kiki Taufik, Kepala Kampanye Global Hutan Indonesia Greenpeace, menyoroti dugaan bahwa kayu gelondongan yang hanyut dalam banjir besar di Sumatera berkaitan dengan lemahnya pengawasan terhadap izin konsesi dan aktivitas penebangan.

Menurutnya, bencana semacam ini bukan kejadian tunggal, tetapi rangkaian peristiwa berulang yang memperlihatkan adanya masalah mendasar dalam tata kelola hutan.

Kiki menilai dinamika krisis iklim yang memicu perubahan cuaca ekstrem memperparah risiko banjir bandang.

Baca Juga: Celios Soroti Ancaman 16.000 Pegawai Bea Cukai Dirumahkan, Menkeu Purbaya Harus Maksimal

“Nah, ini yang jadi permasalahan utama ya. Sebenarnya beberapa tahun terakhir itu kami selalu menyampaikan kepada pemerintah untuk mereview izin-izin konsesi,” lugasnya dilansir dari youtube Kompas TV.

“Kenapa seperti ini? Karena ini kejadian yang berulang. Jadi, saat ini kita ini dalam kondisi krisis iklim. Artinya perubahan cuaca, iklim yang berubah itu sangat cepat dan kita tidak prediksi itu,” imbuhnya.

Pada fase musim basah atau saat fenomena La Nina, intensitas hujan meningkat dan memperbesar peluang terjadinya bencana di wilayah yang memiliki riwayat pembukaan lahan dan aktivitas konsesi yang tidak terkendali.

Baca Juga: Purbaya Targetkan Reformasi Bea Cukai Setahun, DPR Soroti Sejumlah Tantangan

Dalam berbagai kesempatan, Greenpeace telah menyerukan agar pemerintah melakukan peninjauan ulang izin-izin konsesi yang masih aktif.

Namun, Kiki menyoroti bahwa upaya tersebut sulit dilakukan karena minimnya transparansi data.

Ia menilai sejumlah informasi yang semestinya menjadi data publik justru tertutup, sehingga proses pemantauan dan evaluasi menjadi tidak optimal.

Kiki juga mengakui bahwa pemerintah sempat menerapkan moratorium hutan dan lahan gambut, yang dianggap sebagai langkah positif.

Baca Juga: Persaingan AHY dan Gibran Kian Terlihat, Demokrat Perlihatkan Keakraban dengan PKS

Namun, ia menekankan bahwa kebijakan tersebut belum sepenuhnya efektif karena masih terdapat penerbitan izin baru di kawasan yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi.

Halaman:

Tags

Terkini