bisnisbandung.com - Banjir bandang dan longsor yang melanda 12 kabupaten/kota di Sumatera Utara menimbulkan dampak paling parah di wilayah Tapanuli Tengah.
Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, memaparkan bahwa daerahnya kini berada dalam kondisi terisolasi total karena akses vital dari berbagai arah terputus akibat longsor dan kerusakan infrastruktur.
Akses jalan dari Tapanuli Utara melalui jalur Sibolga-Tarutung lumpuh setelah longsor menutup sejumlah titik.
Jalur dari Humbang Hasundutan dan Tapanuli Selatan juga tidak bisa dilalui karena longsor dan kerusakan jembatan.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Tegaskan Posisi ESDM dalam Polemik Bandara IMIP dan Isu Tambang Ilegal
“Akses menuju Tapanuli Tengah semua kondisi terputus. Akses dari Tapanuli Utara, jalur jalan raya Sibolga-Tarutung itu longsor semua,” terangnya dilansir dari youtube Metro TV.
“Kemudian akses dari Humbang Hasundutan itu juga mengalami longsor di berbagai titik, dan juga akses dari Tapanuli Selatan itu semua juga terputus karena jembatan terputus,” sambungnya.
Total terdapat 57 titik longsor yang memutus konektivitas menuju Tapanuli Tengah. Kondisi ini makin diperburuk dengan laporan adanya warga yang tertimbun di Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara, dengan korban meninggal mencapai puluhan orang dan belum dapat dievakuasi karena medan yang ekstrem.
Baca Juga: Sejak 2019 Beroperasi, Mengapa Bandara IMIP Morowali Baru Dapat Sorotan? Ini Kata Pengamat Intelejen
Bupati Masinton sendiri sempat menempuh perjalanan kaki semalaman untuk mengecek kondisi lapangan, namun tetap tidak dapat menembus perbatasan wilayah akibat jalan yang tidak aman untuk dilalui.
Ia kini berada di Tarutung untuk berkoordinasi bersama BNPB dan Bupati Tapanuli Utara guna menyusun langkah penanganan darurat.
Keterhubungan yang terputus membuat Tapanuli Tengah benar-benar terisolasi. Distribusi bantuan sangat terhambat karena jaringan internet dan listrik ikut terganggu.
Pemerintah daerah berupaya menangani ribuan warga yang mengungsi di berbagai titik seperti GOR dan aula, sementara BNPB mulai mengirimkan bantuan melalui jalur udara, satu-satunya akses yang memungkinkan pada kondisi saat ini.
Upaya penanggulangan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi dan pembukaan akses darat.
Baca Juga: Teka-Teki Bandara IMIP Morowali, Pengamat Intelijen Tekankan Menhan Tak Sebut Aktivitas Ilegal