bisnisbandung.com - Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, memicu kepanikan dan duka mendalam.
Insiden terjadi pada Senin sore, sekitar pukul 15.30, saat para santri tengah melaksanakan kegiatan ibadah rutin.
Sejumlah korban dilaporkan sudah dievakuasi ke rumah sakit, namun sebagian lainnya masih tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: PSI Disuruh Pasang Badan! Pengamat: Jokowi Sudah Jadi Imam Besar Politik Mereka
Proses mitigasi di lokasi kejadian menghadapi hambatan serius. Medan yang dipenuhi reruntuhan bangunan membuat tim penyelamat kesulitan menjangkau titik-titik yang diperkirakan masih ada korban.
Alat berat belum dapat beroperasi secara optimal, sehingga upaya evakuasi harus menunggu dukungan penuh dari BPBD Provinsi Jawa Timur.
“Nah, karena evakuasi kita medannya sangat berat, banyak bangunan yang roboh semua. Alat berat masih belum bisa kerja. Kita masih menunggu arahan dari BPBD Provinsi seperti apa, kita tunggu semuanya,” ungkap Subandi, Bupati Sidoarjo, dilansir dari youtube Kompas TV.
Baca Juga: Tegas! Prabowo Ancam Libatkan KPK & Kejaksaan Buru BUMN Nakal
“Tadi sebagian korban sudah dibawa ke rumah sakit. Ini masih ada anak-anak di bawah, ada yang menangis, ada yang meninggal,” tuturnya.
Ambulans dan perlengkapan darurat sudah dikerahkan ke lokasi sejak awal. Meski demikian, kondisi korban belum bisa dipastikan karena masih banyak yang terjebak di bawah beton dan puing-puing bangunan.
Laporan sementara menyebutkan adanya korban meninggal dunia serta santri yang mengalami luka-luka.
Pemerintah daerah bersama tim gabungan terus melakukan upaya maksimal untuk mempercepat evakuasi.
Fokus utama saat ini adalah mengevakuasi korban yang masih tertimbun sekaligus memastikan kebutuhan medis bagi mereka yang selamat.
Baca Juga: Awalil Rizky Sentil APBN 2026: Negara Hidup dari Rokok, Rakyat Jadi Korban!