Bisnisbandung.com - Beberapa waktu lalu kabar duka datang dari negeri sakura Jepang yang mengalami bencana alam berupa gempa bumi 7,6 SR.
Peristiwa gempa bumi terus terjadi akhir-akhir ini bukan saja melanda Jepang dan Indonesia melainkan hampir seluruh dunia.
Melansir dari beberapa sumber, meskipun frekuensi gempa bumi tetap stabil namun yang berubah adalah intensitasnya.
Seperti misalnya dampak gempa bumi bisa menimbulkan kerugian dari kerusakan pada bangunan dan angka korban jiwa semakin banyak.
Belakangan ini mungkin kalian menyadari bahwasannya gempa bumi terasa semakin sering kejadiannya.
Muncul pertanyaan besar apa memang badan kita makin sensitif atau karena gempanya semakin sering terjadi.
Baca Juga: Pertahankan harga mati, Berikut ini 5 ciri-ciri pria bertanggung jawab pada pasangannya
Berdasarkan data United States Geological Survey (USGS), akhir-akhir ini ada sekitar 500 ribu jumlah kasus gempa bumi terjadi per tahun.
USGS juga mengatakan kalau setiap tahunnya diprediksi ada sekitar 16 major earthquakes yang berada di atas 7 SR tiap tahunnya.
Namun hal ini pun sudah sulit dipegang sebagai pedoman semenjak tahun 2010 dimana major earthquakes terjadi 23 kali.
Sebagaimana gempa bumi yang telah terjadi di daerah Semenanjung Noto, Nana, Prefektur Ishikawa Jepang awal tahun 2024.
Hingga saat ini setidaknya terdapat 62 korban jiwa yang sudah terkonfirmasi diantaranya 300 orang terluka dan ribuan orang mengungsi.