1. Pada pukul 10.51 WIB, Pesawat EMB 314 Super Tucano diketahui tinggal landas dari Pangkalan Udara Lanud Abdulrachman Saleh sebagai misi profisiensi formation light.
2. Pukul 11.18 WIB, kehilangan lesti contact dan terdengar bunyi ELT (Emergency Locator Transmitter) dari kedua Pesawat di waktu yang berbeda.
Baca Juga: Mari Mengenal Kain Katun Bamboo Yang Adem Dan Berkualitas Baik
Warga sekitar dan sejumlah aparat teritorial melaporkan jatuhnya pesawat di daerah Desa Keduwung, Pasuruan, Jawa Timur.
Akibat kejadian itu, TNI AU langsung bergerak membentuk tim investigasi untuk mencari tahu penyebab jatuhnya Pesawat.
Keempat prajurit yang dinyatakan gugur telah disemayamkan di hanggar Skadron Udara 21 sebelum dilepas dengan penghormatan militer.
Baca Juga: Ramalan Politik dan Pemenang Pilpres 2024 Menurut A.M. Hendropriyono Master of Intelligence
Perlu diketahui, Pesawat EMB-314 Super Tucano diluncurkan tahun 1992 memiliki kemampuan COIN atau anti perang gerilya.
Merujuk pada Aero Corner, harga Pesawat Tucano EMB-314 diperkirakan sekitar 18 juta US Dollar atau sekitar 233 miliar Rupiah.
Ketika proses evakuasi dua badan Pesawat Super Tucano dari lokasi harus cepat dilakukan walaupun cuaca saat itu sedang tidak bersahabat.
Baca Juga: Berkunjung Ke Kampung Halaman di Madura, Mahfud MD Mendapat Sambutan Meriah dari Masyarakat
Masing-masing dikomandoi oleh 2 orang awak sehingga total insiden jatuhnya Pesawat yang gugur sebanyak 4 orang prajurit TNI.
Sandhra Gunawan sebagai kolonel Pnb (Anumerta) bersama Widiono Hadiwijaya sebagai Marsekal Pertama TNI (Anumerta) adalah kedua korban jatuhnya Pesawat TT-3111.
Sedangkan Yuda Anggara Seta yakni Letkol Pnb (Anumerta) dan juga Subhan sebagai Marsekal Pertama TNI (Anumerta) dinyatakan gugur dari jatuhnya Pesawat TT-3103.
Baca Juga: Belanja Hemat di Promo Bandung Blibli, Cocok untuk Anda yang Ingin Lebih Hemat!