teknologi

‘Semua Bisa Dibikin oleh AI’ Timothy Ungkap Banyak Tenokrat Setuju Hukum Tentang Kekayaan Intelektual Dihapus

Jumat, 18 April 2025 | 20:45 WIB
Timothy Ronald (Tangkap layar youtube Timothy Ronald)

bisnisbandung.com - Timothy Ronald, mengungkapkan pandangan tajam mengenai masa depan hukum kekayaan intelektual, dominasi ekonomi global, serta peran kecerdasan buatan dalam mengubah peradaban manusia.

Dalam analisis terbarunya, Timothy mengungkap bahwa dunia tengah bergerak menuju perubahan besar yang tak terelakkan, dipicu oleh kemajuan pesat di bidang teknologi dan kecerdasan buatan.

Salah satu gagasan yang menjadi sorotan adalah usulan penghapusan hukum kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP).

Baca Juga: Dr. Zakir Naik Siap Gelar Indonesia Lecture Tour 2025, Disebut Jadi Kunjungan Terakhir ke Tanah Air

“Kemarin gua juga lihat ya, Jack Dorsey, pencipta dari Twitter, dia bilang bahwa bagus untuk delete semua intellectual property law.” Ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Timothy Ronald.

Timothy menjelaskan bahwa semakin banyak teknokrat dunia, termasuk tokoh ternama seperti Jack Dorsey dan Elon Musk, yang meyakini bahwa di era kecerdasan buatan, konsep kekayaan intelektual tidak lagi relevan.

 Dalam pandangan mereka, AI mampu menciptakan ulang hampir semua karya, mulai dari seni, musik, hingga penulisan kode, sehingga batasan kepemilikan ide menjadi kabur.

Baca Juga: Mentan Andi Amran Bongkar Praktik Mafia Beras, Sempat Ditegur Wakil Presiden

Timothy menilai bahwa dunia saat ini memasuki era revolusi ganda, yaitu revolusi kepintaran melalui AI dan revolusi finansial melalui cryptocurrency.

Ia menggarisbawahi bahwa kedua revolusi ini secara bersamaan akan mengubah tatanan sosial, ekonomi, dan politik global dalam skala besar.

Lebih lanjut, ia memperingatkan bahwa perkembangan Artificial Intelligence — yang kini sedang memasuki tahap menuju Artificial General Intelligence (AGI) — akan membawa dampak eksponensial.

Bila AI saat ini masih bersifat terbatas dan reaktif, maka AGI akan menjadi sistem yang mampu belajar, beradaptasi, dan berpikir secara mandiri seperti manusia, bahkan melampauinya.

Menurutnya, saat AGI berkembang lebih jauh, 99,9% pekerjaan manusia akan tergantikan, menciptakan tantangan besar terhadap sistem ekonomi dan ketenagakerjaan.

Baca Juga: IA ITB Gelar Halal Bihalal Sekaligus Meluncurkan Pemilu 2025

Halaman:

Tags

Terkini