bisnisbandung.com - Program makan siang gratis yang diinisiasi pemerintah dinilai penting, tetapi tidak cukup untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia.
Pengamat ketenagakerjaan, Timbul Siregar, menekankan bahwa kebijakan ini harus tepat sasaran dan tidak diberikan secara merata tanpa mempertimbangkan kondisi ekonomi penerima manfaat.
“Sekarang kan persoalannya adalah, misalnya makan siang bergizi. Ini baik, penting, iya, tapi harus tepat sasaran,” terangnya dilansir dari youtube Metro TV.
Baca Juga: Miris! Rocky Gerung Soroti Warga Batal Mudik, Bukti Mimpi Ekonomi Jokowi Gagal
“Nah, alokasinya kan enggak mungkin juga diberikan ke kelompok masyarakat anak-anak menengah ke atas. Jangan-jangan dia uang sekolahnya sudah cukup,” terusnya.
Menurutnya, langkah yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan membuka lebih banyak lapangan kerja yang berorientasi pada teknologi.
Dalam era digital dan industri 4.0, permintaan tenaga kerja semakin mengarah pada sektor teknologi, sehingga penting bagi pemerintah untuk memastikan sumber daya manusia memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pelatihan yang berbasis teknologi harus diperkuat. Program peningkatan keterampilan tenaga kerja menjadi salah satu faktor kunci agar Indonesia dapat bersaing secara global dan mengurangi angka pengangguran.
Baca Juga: PDIP dalam Ancaman Pengkhianat? M Sobary: Mereka Hanya Kekuatan Tak Berdaya
Tanpa investasi dalam pelatihan yang relevan dengan perkembangan industri, penciptaan lapangan kerja yang berbasis teknologi tidak akan efektif karena kurangnya tenaga kerja yang siap mengisi posisi tersebut.
Pemerintah diharapkan dapat mengalokasikan sumber daya tidak hanya untuk program jangka pendek seperti makan gratis, tetapi juga untuk inisiatif yang lebih berkelanjutan seperti pengembangan keterampilan tenaga kerja.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi yang lebih kuat.
“Sekarang, SDM-nya harus diperkuat. Pelatihan-pelatihan yang berorientasi pada teknologi dan sebagainya itu harus diperkuat,” tegas Timbul Siregar.***
Baca Juga: Lebaran Kritik Tak Berhenti, Rocky Gerung Ucapkan Maaf ke Prabowo dan Jokowi
Artikel Terkait
Komposisi Kabinet Prabowo, Prof Ikrar Nusa Bhakti: Prioritaskan SDM atau Infrastruktur?
Calo Rekrutmen Kerja Marak di Jawa Barat, Dedi Mulyadi Ancam Bongkar Sampai ke Akar
Masih Bergulir Penolakan UU TNI dan Tagar Indonesia Gelap, Publik Tidak Percaya Pemerintah Prabowo?
Benarkah Mas Didit dan Muzani Wakili Prabowo di Rumah Bu Mega? Ini Tanggapan Politikus Gerindra
Didit Hediprasetyo Kunjungi Megawati, Adi Prayitno: Didit ini adalah Replika dari Prabowo Subianto
Lebaran Kritik Tak Berhenti, Rocky Gerung Ucapkan Maaf ke Prabowo dan Jokowi