Bisnisbandung.com - Selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sektor teknologi Indonesia, terutama dalam hal mesin-mesin pabrik, mengalami kemunduran signifikan.
Rocky Gerung, di chanel youtube pribadinya, mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tampak kurang memprioritaskan pengembangan teknologi dan riset.
Menurut Rocky Gerung, mesin-mesin yang digunakan oleh industri Indonesia sering kali merupakan produk bekas dari luar negeri, seperti dari Cina, yang sudah ketinggalan zaman.
Baca Juga: Pengakuan Ibu Pemilik Kos Penemuan Korban Mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Sementara itu, teknologi baru di Cina terus berkembang pesat, dengan inovasi yang terjadi setiap beberapa jam. Akibatnya, mesin yang diimpor cepat menjadi usang.
Rocky Gerung menilai bahwa penurunan perhatian terhadap riset dan pengembangan teknologi menyebabkan Indonesia tertinggal dalam kompetisi global.
“Jadi kita selalu tertinggal di situ karena riset kita di bidang teknologi itu terabaikan. Karena Jokowi tidak peduli bahwa riset itu adalah sumber utama untuk mendukung ekonomi dan industri,” jelasnya.
Baca Juga: Kronologis Kasus Mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang Ditemukan MD
Dia menyebutkan bahwa pemerintah lebih fokus pada proyek-proyek infrastruktur yang tampak nyata dan langsung terlihat, seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), daripada mendukung riset yang merupakan sumber utama untuk kemajuan ekonomi dan industri.
“Yang ada di kepala Jokowi adalah memamerkan hal-hal yang sifatnya tangible, seperti beton. Itu wilayah kuno,” lugasnya.
Dalam pengamatan Rocky Gerung, anggaran untuk riset di universitas dan lembaga penelitian tidak memadai, yang berdampak pada ketinggalan teknologi di sektor industri.
Baca Juga: Saya Tidak Sempurna, Jokowi Minta Maaf Jelang Akhir Jabatan
Pemerintah dianggap tidak memberi perhatian yang cukup pada pengembangan teknologi, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengakibatkan deindustrialisasi.
“Jadi kelihatannya wilayah penelitian itu dimiskinkan oleh Jokowi karena anggaran itu tidak ditaruh habis-habisan,” ungkap Rocky Gerung.