Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah influencer dan selebriti ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Langkah ini menuai beragam reaksi, termasuk dari pengamat politik Rocky Gerung yang menilai langkah Jokowi semakin membingungkan.
Menurut Rocky Gerung Jokowi mengalihkan fokusnya dengan mengundang 500 relawan untuk meramaikan acara di IKN pada 11 Agustus mendatang.
Baca Juga: Jangan Bingung! Inilah 4 Rekomendasi Hadiah Pernikahan Untuk Bestie sebagai Tanda Sahabat
Rocky Gerung mencurigai bahwa kehadiran 500 relawan ini bukan sekadar untuk merayakan momen penting.
Melainkan untuk menciptakan tampilan megah yang dapat memperkuat citra Jokowi sebagai pendiri IKN.
Menurut Rocky Gerung tindakan Jokowi ini hanya memperlihatkan adanya upaya untuk mencari perhatian dan headline.
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan "Ini semua hanya untuk mencari perhatian."
"Jokowi ingin diingat sebagai orang yang memindahkan ibu kota meskipun dampaknya terhadap ekonomi dan lingkungan sangat negatif," tambahnya.
Baca Juga: Tips Promil dengan 6 Makanan Penyubur Kandungan Agar Cepat Hamil
Rocky Gerung juga mencurigai bahwa relawan yang dikumpulkan akan tetap berada di IKN hingga peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
Rocky Gerung menjelaskan "Mungkin mereka akan stay di sana sampai 17 Agustus."
"Bisa saja jumlahnya bertambah dua kali lipat, menjadi 1000 atau bahkan 2000 orang. Ini menunjukkan betapa pentingnya proyek ini bagi Jokowi," katanya.
Selain itu Rocky Gerung menyindir kondisi kabinet Jokowi yang kini tampak terpecah.
Baca Juga: Hati-hati 5 Tanda Kamu Menghancurkan Masa Depan Oleh Diri Sendiri
Artikel Terkait
Bahaya! Penyelewengan Kuota Haji Oleh Kemenag, Rocky Gerung: Bisa Bikin Arab Saudi Kurangi Jatah Haji Indonesia
Megawati Makin Oposisi, Panda Nababan: Keputusan Yang Menjawab Kenyataan?
Apa Saja Pencapaian Jokowi hingga Diakui Sebagai Bapak Konstruksi?
Ono Surono Ungkap Strategi Fleksibel PDIP di Pilgub Jabar
Duet Anies Baswedan dan Jusuf Hamka? Begini Tanggapan Anies
Demi KPK, Johan Budi Rela Tinggalkan PDIP dan Jabatan di DPR?