Zaman Sekarang Harus Melek Ini! Ini Ciri Tanda Jelas Berita Yang Hoaks dan Cara Mencegahnya

photo author
- Sabtu, 22 April 2023 | 18:30 WIB
Ilustrasi ciri berita yang mengandung hoaks atau berita palsu (unplash/ bugsster)
Ilustrasi ciri berita yang mengandung hoaks atau berita palsu (unplash/ bugsster)

Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat, serta dukungan dari media sosial, pemerintah, dan pihak terkait lainnya, diharapkan penyebaran hoaks dapat ditekan dan masyarakat dapat menjadi lebih cerdas dalam menghadapi informasi yang tersebar di media sosial maupun platform digital lainnya.

Dalam catatan Anwar Sadat, pada tahun 2019 terdapat 1.221 konten informasi yang tidak akurat menyebar di masyarakat.

Baca Juga: 5 Cara Membuat Pria Bahagia dan Bangga Memilikimu

Angka tersebut meningkat drastis menjadi 2.298 konten pada tahun 2020, atau setidaknya enam konten per hari.

Namun, pada tahun 2021 dan 2022, jumlah konten yang tidak akurat menurun menjadi 1.888 dan 1.698, masing-masing.

Menanggapi hal ini, Anwar Sadat menyarankan agar masyarakat selalu mencari informasi dari sumber yang kredibel dan terpercaya, serta melakukan verifikasi ulang terhadap kebenaran informasi yang mereka terima.

Ia juga menegaskan bahwa penyebaran hoaks termasuk pelanggaran undang-undang ITE kategori pidana, yang dapat mengancam pelakunya dengan pidana penjara hingga 6 tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp1 miliar.

Selain hoaks, pelanggaran UU ITE juga meliputi penghinaan dan pencemaran nama baik, menyebarkan permusuhan atau ujaran kebencian, pemerasan, dan ancaman.

Baca Juga: 5 Cara Simple Membuat Pria Tidak Bisa Lepas Dari Dirimu

Program Indonesia Makin Cakap Digital yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan Workshop Literasi Digital sebagai salah satu kegiatan dalam rangkaian program tersebut.

Workshop literasi digital ini fokus pada empat pilar utama literasi digital, yakni kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, menyatakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tidak hanya membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia, tetapi juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.

Kemenkominfo menawarkan tiga program pelatihan digital pada tiga tingkat, yaitu Digital Leadership Academy, yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerja sama dengan delapan universitas ternama di dunia.

Baca Juga: 5 Cara Membuat Pria Takluk dan Menuruti Semua Permintaanmu

Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X