Bisnisbandung.com - Radya Labs, perusahaan pengembang talenta digital asal Bandung, menghadirkan Ruang Cipta 2025, sebuah event expo inovasi tahunan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mempercepat pengembangan talenta digital dan inovasi teknologi.
Acara ini digelar di Binus International lantai 6, Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta, pada Kamis, 11 September 2025, bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara (Binus) dan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
CEO Radya Labs, Puja Pramudya, menjelaskan bahwa AI bukan ancaman, melainkan peluang jika dimanfaatkan dengan tepat.
Baca Juga: Pemerintah Jelaskan Strategi Menkeu Purbaya Salurkan Rp200 Triliun ke Sektor Riil
“Disrupsi AI dan otomasi membuat talenta digital rapuh, dunia kerja penuh kecemasan, dan talenta strategis lintas domain masih langka. Ruang Cipta hadir untuk mencetak generasi yang tidak hanya siap kerja, tapi siap memimpin masa depan,” ujar Puja.
Ruang Cipta 2025 dirancang sebagai ekosistem bagi para inovator dan pembelajar, dengan tujuan mengubah masalah menjadi peluang dan peluang menjadi solusi.
Melalui acara ini, Radya Labs ingin mendorong pengembangan startup berbasis teknologi yang sustainable, mencakup sektor pemerintah, pendidikan, dan industri.
Radya Labs selama ini dikenal sebagai perusahaan pengembangan produk startup multinasional.
Baca Juga: Celios Sebut Kekayaan Menteri Era Prabowo Naik 50%, Ketimpangan Makin Melebar
Sejak meluncurkan produk pertamanya, Alkademi, pada 2022, perusahaan ini telah melatih lebih dari 41.000 talenta digital secara gratis.
Dari total alumni, 1.000 telah bekerja di berbagai perusahaan teknologi di Indonesia, dengan 30 persen di antaranya perempuan. Komdigi juga menjadi mitra Radya Labs dalam menyelenggarakan Sekolah Beta di Bandung yang sudah menghasilkan 10 startup berbasis teknologi.
Tiga pilar program Radya Labs yang diperkenalkan di Ruang Cipta 2025 meliputi:
1. Teman Belajar: Meningkatkan literasi digital dan keterampilan masa depan.
2. Belajar Mengajar: Memperkuat kapasitas pengajar dalam pendidikan digital.
Artikel Terkait
ICMI Harus Terlibat Cetak Pemimpin di Era AI
‘Semua Bisa Dibikin oleh AI’ Timothy Ungkap Banyak Tenokrat Setuju Hukum Tentang Kekayaan Intelektual Dihapus
Ngeri! Google Luncurkan Veo 3: AI yang Siap Mengubah Wajah Industri Film dan Tampak Realistis
Ganjar Pranowo Kritik Penerapan AI dalam Kurikulum, Bisa Perburuk Ketimpangan Pendidikan