Oli Seperti Apa yang Cocok untuk Mobil ? Simak Ulasannya Rifat Sungkar

photo author
- Jumat, 1 Oktober 2021 | 09:30 WIB
IST
IST

Apabila minyak rem berkurang, itu berarti tandanya ada kebocoran dan dicek komponennya. Atau bisa juga kampas rem sudah menipis, dan sekaligus menjadi indikator untuk mengganti kampas rem.

Tak lupa Rifat mengingatkan untuk gunakan minyak rem sesuai dengan spesifikasi pada mobil, karena titik didih minyak rem berbeda dari masing-masing spesifikasinya.

Misalnya untuk mobil Mistubishi yang standar DOT 3 jangan dinaikkan ke 5 atau 6. Karena DOT tinggi untuk high performance. “Itu cara yang salah, DOT tinggi itu lebih cair, jadi titik didih naik turun juga berbeda,” kata Rifat.

Untuk bagian yang lainnya seperti Oli transmisi dan gardan, Rifat mengatakan jika penggeraknya roda depan pasti sama. Lain halnya jika penggerak roda belakang pasti berbeda.

Oli transmisi dan oli gardan juga berbeda beda kekentalannya. Oli transmisi SAE 40 sampai 90. Oli gardan itu punya spesifikasi yang berbeda. Salah oli gardan bisa bikin suara dengung.

Komponen lainnya yang harus menjadi perhatian adalah Oli power steering. Dimana oli komponen ini adalah yang paling sensitif. Ketika sudah menempuh jarak 40.000 kilometer harus diganti sesuai ketentuan dari pabrikan. Gunakan oli power steering yang tepat.

Jika spesifikasi oli tidak sesuai, power steering bisa cepat rusak. Tanda-tanda power steering rusak biasanya akan terasa berat saat dibelokkan," Ujar Rifat.

Contohnya Mitsubishi Pajero dan Xpander punya power steering yang berbeda. Menurut Rifat Ada plus minusnya.

Untuk sistem kemudi di Xpander sudah pake elektric power steering (EPS) yang mengandalkan motor listrik dan ECU, sedangkan kalau di Pajero pakai pompa biasa. (E-002)***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X