Namun, dampaknya tidak hanya sebatas finansial. Toyota, yang mengakuisisi Daihatsu pada 2016, juga terancam reputasinya dalam hal kualitas dan keamanan.
Bagaimana dengan Indonesia? Meski skandal ini tak langsung mengguncangnya, hal ini menunjukkan bahwa standar keamanan kendaraan belum jadi fokus utama.
Baca Juga: Suzuki dan Daihatsu Bergabung dengan Aliansi Kendaraan Listrik yang Dipimpin Toyota, Hino dan Isuzu
Dalam tengah krisis, peran whistleblower menjadi penting.
Mereka yang berani menyingkap kebenaran menjadi garda terdepan dalam menjaga etika dan keamanan.
Skandal Daihatsu mengajarkan kita pentingnya integritas perusahaan di atas segalanya.
Harga murah tak boleh jadi alasan untuk berbohong atau mengabaikan keselamatan.
Konsumen semakin cerdas dan kritis, menuntut transparansi dan tanggung jawab.
Baca Juga: Bikin Elon Musk ketar-ketir, Terungkap rahasia BYD China kalahkan Tesla jadi Raja Mobil listrik
Masyarakat dan pemerintah punya peran penting dalam memastikan perlindungan konsumen di atas segalanya.
Kesimpulannya, skandal ini bukan hanya soal uji tabrak yang gagal, tapi juga soal kepercayaan yang runtuh dan integritas yang terselamatkan.
Kini, saatnya bagi industri otomotif untuk belajar dari kesalahan dan membangun kembali fondasi yang kokoh, demi masa depan yang lebih baik.***
Artikel Terkait
Setelah MotoGP, Sandiaga Uno Mengusulkan Ajang F1 di Sirkuit Mandalika
Cara Memanfaatkan Fitur YouTube di Head Unit Mitsubishi Xpander Exceed 2023 dengan Weblink, Ternyata Mudah!
Tips Rawat Kendaraan Untuk Road Trip
Apa Yang Terjadi Jika Roda Kendaraan Kita Tidak Terbuat Dari Karet?
Tips Rawat Mesin Kendaraan Motor Matic
Perbedaan Mobil Listrik Dan Mobil Matic, Nyaman Mana?