Bisnisbandung.com - Akhirnya kepastian sama masa depan Cristiano Ronaldo di Manchester United terjawab sudah. dan kabar terbarunya Manchester United akan dijual karena saham anjlok.
Seperti dilansir dari situs resmi klub, pihak Manchester United sepakat untuk mengakhiri kerja sama dengan sang Mega Bintang Cristiano Ronaldo. dampak kepergiannya membuat saham klub tersebut terus menurun.
Masalah baru pun datang karena saham dari Klub Manchester United menurun secara drastis harus diakui memulangkan lagi Ronaldo pada 2021 lalu.
Baca Juga: Exhibition Perdana Honda WR-V Hadir Di Kota Bandung
Selain untuk memperkuat klub juga taktik yang cerdik dari manajemen Manchester United untuk menimbun uang sebanyak mungkin.
Sebab server saat ini adalah merek ternama dengan pengikut setengah miliar di media sosial, Cristiano Ronaldo bisa mengantarkan pengaruh yang signifikan untuk setan merah terutama dari segi bisnis penjualan Merchandise.
Contoh saat bergabung dengan Manchester United pada 31 Agustus 2021, tonjolan jersey mampu memecahkan rekor. di mana dalam waktu 12 jam, setan merah mampu meraup keuntungan sebesar 642 miliar.
Baca Juga: Simak 5 Ciri Pasangan Selingkuh, Nomor 4 Paling Meresahkan
Dengan keluarnya Cristiano Ronaldo plus dengan membuka semua keburukan Manchester United, maka saham setan merah diketahui anjlok drastis sehari setelah interview Ronaldo menjadi viral.
Seperti yang dilansir dari tradingview sendiri, diketahui sudah jatuh sejak 14 November lalu ketika harga saham mereka gagal menembus resistance 14.01 US Dollar.
Pada saat itu saham yang dimiliki Manchester United terpantau terkoreksi 0,68% dan ditutup pada harga 13,20 USD.
Baca Juga: Anti Ghosting! Simak 4 Strategi PDKT Yang Harus Kamu Coba
Dampak dari anjloknya saham dan kekecewaan dari beberapa investor melihat apa yang terjadi, membuat Glazer akhirnya siap menjual klub Manchester United dengan nilai ^ Miliar Poundsterling atau sekitar 111 triliun Rupiah.
keputusan Manchester United mengeluarkan Cristiano Ronaldo ini benar-benar sangat terasa. namun keputusan itu terbilang tepat karena tidak ada pemain yang lebih besar dari klub.