Selain aspek taktik, Gita juga memberikan perhatian pada stabilitas mental pemain. Setelah sempat mengalami kekalahan telak dari Jepang, Timnas Indonesia mampu bangkit dengan bermain lebih sabar dan tenang.
Hal ini terlihat dari strategi yang diterapkan Kluivert, yakni menekan di babak pertama dan lebih fokus bertahan di babak kedua.
“Dan kemarin kebukti bahwa kita sabar, tenang. Itu yang kita pressing di babak pertama, di babak kedua kita biarin. Malah kita yang dibombardir, mereka dapat tiga corner, tapi hanya satu shot on target,” jelasnya.
Meski sempat tertekan dengan tiga tendangan sudut berturut-turut, Indonesia tetap mampu menjaga keunggulan berkat koordinasi yang solid di lini belakang.***
Baca Juga: Ade Armando Curiga! Kiriman Kepala Babi ke Tempo, Benarkah Tekanan Penguasa?
Artikel Terkait
Drama di Balik Perjalanan Timnas Indonesia: 24 Jam di Kelas Ekonomi, Kisah Shin Tae-yong yang Mengejutkan
Profil Patrick Kluivert Pelatih Baru Timnas Indonesia dengan Rekam Jejak Gemilang
Fabrizio Romano: Misi Patrick Kluivert Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Patrick Kluivert Bongkar Alasan Utama Terima Tantangan Latih Timnas Indonesia
Patrick Kluivert: Pemain Lokal Jantung Utama Masa Depan Timnas Indonesia
Puji Shin Tae-yong, Patrick Kluivert Siap Angkat Prestasi Timnas Indonesia Lebih Tinggi