Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas kebijakan tersebut, terutama ketika pemain lokal harus mengalah meski kualitas mereka juga dianggap layak.
Ketegangan semakin memuncak saat ada insiden yang melibatkan salah satu pemain, seperti Elkan Baggott, yang dikabarkan sempat enggan bermain dan bahkan muncul isu perpindahan ban kapten.
Konflik ini, menurut Bung Towel, menunjukkan adanya masalah komunikasi dan ego antarindividu di dalam tim.
Selain itu, Bung Towel juga menyoroti bahwa keputusan-keputusan penting yang diambil oleh Shin Tae-yong, termasuk terkait strategi dan pemilihan pemain, terkadang tidak sejalan dengan harapan organisasi dan publik.
Baca Juga: Okky Madasari Bongkar Isu Sabotase, Jokowi Tetap Jadi Pemain Utama di Era Prabowo?
Isu ini berpuncak pada hasil buruk di beberapa pertandingan, seperti melawan Bahrain dan China, yang memperlihatkan kurangnya keselarasan antara pemain dan pelatih.
Meski banyak kritik dilayangkan, Bung Towel menilai bahwa kegagalan mengungkapkan problematika ini secara terbuka adalah bagian dari kesantunan organisasi.
“Itu problematika-problematika, gitu loh. Tapi apakah kemarin waktu pergantian itu problematika itu diangkat? Menurut saya, itu kesantunan organisasi saja, enggak mau diungkapkan, kan begitu,” pungkas Bung Towel.
PSSI tampaknya memilih untuk tidak mengumbar konflik internal ke publik, meski hal tersebut justru menimbulkan spekulasi yang lebih luas.***
Baca Juga: Siti Zuhro: Penghapusan Presidential Threshold Bisa Akhiri Dinasti Politik Jokowi
Artikel Terkait
PSSI Siap Bantu STY Wujudkan Striker Naturalisasi Timnas Indonesia
Pelatih STY Mengakui ada Peran Penting Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Saat Mengalahkan Vietnam
Jokowi Respons Pemecatan Shin Tae-yong: PSSI Pasti Sudah Evaluasi Matang
Erick Thohir Bongkar Alasan Pemecatan Shin Tae-yong, Ini Bukan Keputusan Mendadak!
Puji Shin Tae-yong, Patrick Kluivert Siap Angkat Prestasi Timnas Indonesia Lebih Tinggi
STY Diganti Meski Menang, Effendi Gazali: Putusan MK Pun Bisa Begitu!