Jelas memang persoalan ini cukup rumit apalagi Liga Indonesia kenyataannya belum menjadi industri yang menggiurkan bagi para sponsor klub.
Baca Juga: Dugaan Penganiayaan Oknum Paspampres, Komisi I Minta Pomda Jaya Harus Laporkan Secara Transparan
Indonesia bahkan dianggap belum mampu profesional dalam mengurus klub sehingga berdampak pada sulitnya memperoleh biaya untuk membangun stadion.
Permasalahan yang telah disinggung tadi tidak keliru jika banyak klub memilih menyewa stadion saja dalam kasus ini ada proses timbal balik yang diperoleh kedua pihak.
Dimana klub tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membangun dari awal stadion dan bagi pemerintah daerah mendapatkan keuntungan karena memperoleh pemasukan dari uang sewa.
Baca Juga: Jangan Ngamuk! 6 Hal Positif ini Bisa Anda Lakukan Ketika Emosi dan Marah
Penting diketahui untuk durasi sewa stadion yang dilakukan oleh klub-klub Indonesia berbeda-beda bergantung pada kondisi finansial atau manajemen keuangan dari klub.
Ada yang menyewa setiap pertandingan, menyewa dalam waktu 12 tahun dan bahkan ada juga yang menyewa dalam jangka waktu yang panjang seperti halnya klub Bali United.
Berbicara mengenai Bali United sendiri, mereka berani mengeluarkan dana besar untuk menyewa Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga: Wow Naik Berlipat, Harta Kekayaan Muhammad Lutfi Wali Kota Bima yang Diselidiki KPK
Sebagai timbal baliknya, Bali United memperoleh hak pengelolaan stadion dimana pihak klub bebas merenovasi tanpa menunggu persetujuan Pemerintah Kabupaten Gianyar.
Contoh lain yang juga bisa disaksikan soal sewa-menyewa stadion adalah klub asal ibu kota yakni Persija Jakarta.
Sampai saat ini klub dengan julukan Macan Kemayoran dan mempunyai fans terbesar di Indonesia yakni Jakmania dalam beberapa tahun terakhir mereka menjadi klub musafir.
Baca Juga: Full Senyum! Sekarang Mahasiswa S1 dan D4 Tidak Diwajibkan Skripsi, Ini Aturannya
Terhitung hingga sekarang Persija Jakarta kesulitan menyewa stadion karena suatu Alasan yang sebenarnya tidak masuk akal yaitu masalah izin memakai Gelora Bung Karno.
Artikel Terkait
Kisah Epik Timnas U-23 Indonesia: Menuju Final Piala AFF U-23 2023 Menghadapi Vietnam
Runner-up Piala AFF U-23: Erick Thohir Puji Semangat Juang Timnas U-23 Indonesia
Pelatih Timnas Shin Tae-yong Kritik Kinerja Wasit Piala AFF
Ternyata Kemenangan Kandang Pertama Persib Saat Melawan RANS Nusantara
Resmi Ganti Pelatih, Arema sukses Keluar dari Posisi Juru Kunci BRI liga 1! Taktik Fernando Valente Oke Juga
Sesuai Standar FIFA, Tahap Pembenahan Stadion JIS untuk Persiapan Piala Dunia U-17 Sudah Dimulai