Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo menegaskan jika komitmen pemerintah terhadap pemberantasan korupsi tak pernah surut.
Menurut Presiden, usaha penangkalan korupsi terus dilaksanakan dengan membuat mekanisme pemerintahan dan layanan publik yang transparan dan akuntabel.
"Pemerintahan terus meningkatkan mekanisme pemerintah berbasiskan elektronik. Selanjutnya perizinan Online Singgel Submission (OSS) dan pengadaan barang dan jasa lewat e-Katalog," tutur Presiden dalam keterangan jurnalis di Istana Merdeka, untuk memberantas pelaku korupsi.
Baca Juga: Pesepakbola Ghana Christian Atsu Ditemukan Hidup-hidup di Puing-puing Gempa Turki
Dalam soal pengusutan, Presiden meneruskan, pemerintahan diantaranya sudah dan terus akan lakukan pemburuan dan penyitaan pada beberapa aset obligor BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang tidak kooperatif.
"Petugas penegak hukum sudah melakukan pengusutan tegas pada beberapa kasus megakorupsi seperti kasus Asabri dan Jiwasraya. Hal sama akan dilaksanakan untuk beberapa kasus yang lain," paparnya.
Karena itu, Kepala Negara kembali mengingatkan seluruh jajaran penegak hukum untuk memproses tindakan pidana tanpa pandang bulu-bulu dan tanpa pilih kasih. "Pemerintahan tidak akan campur tangan terhadap penegakan hukum dan aparat penegak hukum harus profesional dan sesuai hukum yang berjalan," lanjut Presiden.
Baca Juga: Setelah Demokrat, Kini Giliran PKPI Kabupaten Bandung Dukung Kang Rajiv Dan Bergabung Ke NasDem
Seterusnya, Presiden mendorong supaya Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai Perampasan Aset dalam Tindak Pidana bisa segera diundangkan. Disamping itu, Presiden mendorong supaya RUU Pembatasan Transaksi bisnis Uang Kartal segera dimulai ulasannya.
"Dalam konteks hubungan antarnegara, keketuaan Indonesia dalam G20 sudah menyetujui jika agenda prioritas dalam pemberantasan korupsi terus akan dilaksanakan dan sebagai Ketua ASEAN, Indonesia akan memperkuat loyalitas pemberantasan korupsi dan penegakan hukum di kawasan," jelasnya.
"Saya tekankan kembali, saya tidak pernah memberi toleran sedikit juga ke pelaku tindak pidana korupsi," pungkasnya.
Baca Juga: OPPO Reno8 T, Smartphone Terbaru dengan Kamera Expert 100MP: Ini Spesifikasi dan Harganya!
Ikut menemani Presiden Jokowi dalam peluang itu yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung St. Burhanuddin, dan Ketua Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) Firli Bahuri.***
Artikel Terkait
Presiden Jokowi : "Beroperasinya Bendungan Sadawarna, Saya Harap Produktifitas Pangan Jawa Barat Meningkat"
Airlangga Tegaskan Golkar Sudah Resmi Umumkan Calon Presiden
Penasehat Presiden Rusia Mengusulkan Larangan Penambangan Crypto di Beberapa Area, Ini Alasannya
Kerusuhan jelang pemilihan presiden, lebih dari 40 orang tewas di Nigeria
Presiden dan Wakil Presiden Siap Hadir Di Puncak Peringatan Satu Abad NU
Presiden Jokowi Berharap Dalam Momentum Era Ke-2 NU Jadi Pertanda Kebangkitan Baru NU Dalam Memperkuat Keislam