Keterlambatan untuk menonaktifkan autothrottle menyebabkan perbedaan tenaga mesin semakin besar dan pesawat yang seharusnya berbelok ke kanan menjadi berbelok kekiri.
Ini merupakan indikasi bahwa pesawat mulai berada dalam kondisi upset.
Saat kemudi pesawat miring ke kanan, pilot berasumsi pesawat berbelok ke kanan sesuai keinginannya. Sementara yang sebenarnya terjadi pesawat berbelok ke kiri. Lalu disusul dengan peringatan kemiringan yang berlebih.
Selanjutnya Autopilot menjadi tidak aktif, dan kemudi berbalik ke kiri.
KNKT menyimpulkan sejumlah faktor yang berkontribusi dalam kecelakaan berdasarkan urutan waktu kejadian:
- perbaikan sistem autothrottle yang dilakukan tidak mencapai bagian mekanikal.
- Thrust lever kanan tidak mundur sesuai autopilot karena hambatan sistem thrust lever kiri sehingga tidak seimbang (asymmetry).
- keterlambatan untuk menonaktifkan autothrottle saat ketidakseimbangan menyebabkan pesawat semakin tidak seimbang.
- kurangnya dalam monitoring sehingga tidak menyadari adanya asymmetry dan penyimpangan arah terbang.
Dalam hal ini beberapa pihak telah meningkatkan upaya keselamatan antara lain:
Baca Juga: Siap-siap Kaya Mendadak Di Usia Muda! Inilah Bisnis Yang Cocok Untuk Anak Muda
1. Direktorat Jendral Perhubungan Udara (DJPU)
2. sriwijaya air
Sumber: knkt.go.id
Artikel Terkait
Simak Lima Tokoh Penerima Gelar Pahlawan Nasional 2022
Jessica Iskandar Terjerat Hutang, Ini Alasan Ruben dan Igun Ogah Membantu.
Daftar Kota terbersih di Asia Tenggara, Apakah Kota kalian salah satunya?
Apa Saja Isu Yang Dibicarakan Pada G20 Nanti, Simak Selengkapnya Disini
Sering dikritik !! inilah bukti pembangunan proyek infrastruktur Presiden Jokowi yang memecahkan rekor dunia
Viral !! inilah 10 negara yang tidak merasakan penjajahan, Ternyata salah satunya ada di Asia Tenggara