Akhir dari Investigasi Penyebab Kecelakaan Pesawat sriwijaya air 2021 Silam

photo author
- Sabtu, 12 November 2022 | 06:00 WIB
Akhir dari Investigasi Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya air 2021 Silam (Pixabay/Pexels)
Akhir dari Investigasi Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya air 2021 Silam (Pixabay/Pexels)

Bisnisbandung.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyampaikan laporan akhir terkait kecelakaan pesawat sriwijaya air Boeing 737-500 SJY182 yang hilang di perairan kepulauan seribu 9 Januari 2021 yang lalu.

KNKT mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu investigasi kecelakaan pesawat udara ini sampai akhir.

Adapun hasil dari investigasi pesawat sriwijaya air untuk dapat dijadikan pembelajaran untuk meningkatkan keselelamatan penerbangan.

Baca Juga: 3 Kebiasaan Hidup Boros yang Tidak Disangka Sering Kita Lakukan, Nomor Berapa Kebiasaanmu?

1. Alat perekam penerbangan (black box) telah berhasil diunduh datanya di KNKT. Terdiri dari dua jenis black box, yang pertama Flight Data Recorder(FDR) dan yang kedua Cockpit Voice Recorder (CVR).

CVR merekam suara selama 2 jam di 4 kanal terpisah sedangkan FDR merekam 370 parameter selama 27 jam penerbangan, termasuk rekaman penerbangan yang mengalami kecelakaan

Pada kanal 1 dan 2 merekam suara percakapan copilot, kanal 3 merekam suara captain pilot. Namun rekaman suara captain pilot hanya terekam di kanal 2 ketika suaranya cukup keras untuk direkam melalui mikrofon headset copilot.

Baca Juga: Cara Keluar dari Hidup Susah Hanya Ada 3, Terapkan dari Sekarang agar Sukses di Masa Depan! 

Kanal 4 yang seharusnya merekam seluruh suara dari cockpit malah tertutup suara dengungan (noise). Sehingga suara percakapan tidak terdengar. Hal ini menyebabkan investigasi gagal menganalisa koordinasi antar pilot di cockpit.

2. Pesawat udara tinggal landas di jam 14.36 WIB. 

Saat pesawat bergerak naik (climb), pengaturan arah pada autopilot berubah dari LNAV ke HDG SEL dan disusul perubahan pengaturan vertikal menjadi V/S dan MCP SPD.

FDR merekam bahwa thrust lever kiri mundur sedangkan yang kanan tetap sehingga terjadi perbedaan tenaga mesin yang mana tenaga mesin sebelah kanan lebih besar dari kiri.

Baca Juga: Kucing Anda Sering Tertidur dan Malas Gerak? Simak Alasannya Disini 

Ketidakseimbangan ini menghasilkan gaya yang membuat pesawat bergeleng (yaw) ke kiri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: knkt.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X