Bisnis Bandung - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Refly Harun mempertanyakan keuntungan apa yang diperoleh oleh negara Indonesia dengan pembelian saham Freeport, karena akhirnya menjadi aneh.
Pasalnya, ketika Indonesia membeli saham Freeport, ternyata kita tidak mendapatkan keuntungan apa - apa, bahkan mau berutang kembali tanya Refly Harun, di kanal YouTube, Refly Harun Official, yang tayang pada 07/05/2022.
Dikatakan Refly Harun, awalnya utang Rp 53 Triliyun untuk membeli saham Freeport sebesar 51%.
Dan ternyata kita harus berhutang lagi +/- Rp 45 Triliyun, untuk membangun shelter dan lain-lain.
Pertanyaannya adalah, kira - kira utang yang hampir Rp 100 Triliyun tersebut, kapan kembalinya, dan untuk memenuhi kewajiban - kewajiban utang tersebut, apakah akan ada setoran kepada negara/deviden?, tanya Refly Harun.
Refly Harun merujuk kepada statement Said Didu. Said Didu pernah mengatakan bahwa deviden yang diserahkan kepada PT Inalum sudah tercapai, ketika saham mayoritas belum dikuasai oleh Indonesia yaitu melalui deviden dan pajak tentunya.
Tetapi ketika Indonesia memiliki saham 51% melalui PT Inalum, maka setoran Freeport sama saja.
Sekarang setoran Freeport akan kembali sangat berkurang kepada entitas pemegang saham mayoritas, karena ada investasi lagi yaitu investasi jangka panjang.
Yaitu, peminjaman utang lagi, dengan besarannya tidak tanggung-tanggung yaitu sekarang nilainya sebesar Rp 45 Triliyun.
Dikatakan Refly Harun, kalau utangnya sudah sebesar itu, kira - kira apa keuntungan yang didapat lagi secara jangka pendek oleh pemerintah Indonesia.
"Ada-ada keuntungan jangka panjangnya, jangan lupa kalau Indonesia tidak membeli saham Freeport misalnya, konsesi Freeport kembali ke Indonesia dan Indonesia justru akan memiliki 100% daerah tambang tersebut"
Baca Juga: Berdampak Pada Ekonomi Global, Pemerintah Harus Segera Mencabut Larangan Ekspor CPO
"Ya katakanlah nanti Freeport akan jatuh, kolaps, tapi kan Indonesia mampu membayarnya dengan menggandeng mitra strategis baru/lainnya, sepanjang memang masih ada cadangan emasnya, kalau gak ada ngapain kita beli" tegas Refly Harun.
Menurut Refly Harun, banyak logika yang rasanya terbalik - balik dalam pembelian saham Freeport.
Artikel Terkait
Rocky Gerung: "Kemacetan Komunikasi Berbahaya, Macetnya Diistana, Dibuka Paksa Dijalan"
Ustadz Felix Siauw: Kekuasaan Berada Ditangan Yang Salah, Maka Kemadharatan Bagi Orang Banyak
Sering Kritik Pemerintah Lewat Dakwahnya, Ibunda Khawatir Ustadz Felix Siauw Ditangkap Polisi
Buzzer Menuding Aksi Damai 212 Sebagai Strategi Kemenangan Anies Baswedan
Pilpes 2024, Anies Bersanding Dengan AHY ?? Betulkan Anies Naturalisasi ?
Partai - Partai Ini Kemungkinan Besar Endorse Anies Baswedan di Pilpres 2024