Bisnis Bandung - Bulan Ramadan tahun ini, masyarakat mendapat kejutan pahit dari pemerintah dengan naiknya sejumlah harga kebutuhan sehari-hari secara bersamaan.
Seperti halnya harga minyak goreng, sembako, daging ayam, daging sapi, sayur-mayur, dan yang paling terakhir dan mengejutkan yakni kenaikan harga BBM jenis Pertamax yang disepakati bersama pemerintah pusat dan DPR.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat, Haru Suandharu menilai, dalam kondisi seperti saat ini, masyarakat harus menanggung beban ekonomi yang sangat berat.
Padahal menurutnya, pandemi COVID-19 belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.
"Harga-harga naik menjelang Ramadan ini, BBM juga yang terbaru saya liat juga naik. Padahal masyarakat masih disibukan dengan persoalan minyak goreng yang tak kunjung tuntas," jelas Haru saat ditemui di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (1/4/2022).
Baca Juga: Ada BLT Minyak Goreng, Anggarannya Dari Mana?
Dirinya menilai, terkait timbulnya gejolak ekonomi diberbagai sektor kebutuhan masyarakat yang melambung cukup tinggi ini.
Akibat pemerintah pusat kehilangan kemampuan untuk mengintervensi harga pasar.
"Pemerintah seperti tidak berdaya mengatasi persoalan minyak goreng yang sudah terjadi dalam dua bulan terakhir ini," ujarnya.
Menurut Haru, fakta yang bisa dilihat dilapangan kini, ketika minyak goreng disubsidi dengan kebijakan satu harga, melalui Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000/liter, barang menjadi langka.
Fenomena masyarakat antre di pasar modern, minimarket, bahkan pasar tradisional, karena stok terbatas pun terjadi hampir disemua daerah.
Ketika subsidi dicabut dan harga dikembalikan ke harga pasar, stok minyak goreng pun kembali melimpah, namun harga melambung tinggi, mulai Rp48.000 hingga 50.000/dua liter.
Akibatnya banyak warga yang beralih ke minyak curah, namun nyatanya sekarang minyak curah lah yang kondisinya langka di pasaran.
Baca Juga: Sejumlah Bahan Pokok di Kabupaten Bandung Barat Jelang Ramadhan di Prediksi Bakal Alami Kenaikan
"Kalau pemerintah punya kemampuan dan menjalankan regulasi dengan benar, fenomena harga kebutuhan pokok ini tidak akan seperti sekarang."
Artikel Terkait
Kapolres Cimahi Pastikan Ketersediaan Minyak Goreng di Cimahi dan KBB Jelang Bulan Suci Ramadhan, Aman
Para Pedagang Makanan dan Pelaku UMKM di Lembang Terimbas Akan Naiknya Harga Minyak GorengĀ
MAKI Seret Mendag Ke Pengadilan, Boyamin : Buktikan Ada Mafia Minyak Goreng