Dari perkiraan yang diberikan Pemerintah, pemindahan Ibu Kota memerlukan biaya sebesar 500 triliun Rupiah.
Saat Indonesia membangun Ibu Kota Negara yan baru, Pemerintah Malaysia justru secara terang-terangan meminta jatah proyek ke Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Perusahaan Santander Mengusulkan Proyek pembelian Properti ke CBDC Brasil Menggunakan Digital Token
Perdana Menteri Malaysia yakni Ismail Sabri Yaakob, mengunjungi pertama kali Presiden Widodo pada November tahun lalu.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah ucapan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob yang meminta jatah untuk terlibat dalam proyek pemindahan Ibu Kota baru Indonesia.
Malaysia secara langsung ingin ikut terlibat dalam proyek ambisius pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur yang ditargetkan mulai 2024 mendatang.
Sebagai tetangga Pulau Kalimantan, Perdana Menteri Ismail Sabri meminta Indonesia memperbolehkan warganya untuk terlibat dalam pembangunan di Kalimantan.***