Bisnisbandung.com-Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat sekitar tujuh kabupaten/kota alami kenaikan harga MinyaKita lebih dari 5 %.
Hal tersebut dikatakan Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Kemendag, Bambang Wisnubroto dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).
"Kenaikannya terjadi di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Kota Blitar, Jawa Timur, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Selanjutnya di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, Kabupaten Marauke dan Kota Jayapura, Papua," kata Bambang.
Baca Juga: Ternyata, Rutin Minum Susu sangat Baik buat Kesehatan Jantung lohh
Adapun peningkatan paling tinggi terjadi di Kabupaten Marauke capai 10,39 %, dari sebelumnya Rp15.400 per liter jadi Rp17 ribu per liter. Diikuti Kota Blitar yang alami peningkatan 6,67 %, dari Rp15 ribu per liter jadi Rp16 ribu per liter.
"Di Kabupaten Halmahera Timur terdaftar alami naiknya harga sampai 6,25 %, dari Rp16 ribu per liter jadi Rp17 ribu per liter. Selanjutnya Kota Jayapura terlihat alami peningkatan 6,12 %, dari Rp16.333 per liter menjadi Rp17.333 per liter," kata Bambang, memaparkan.
Sementara di Kabupaten Pasangkayu naik sampai 5,86 %, harga sekarang sentuh Rp18 ribu per liter dari awal sebelumnya Rp17 ribu per liter. Lantas, di Kabupaten Buton Selatan dan Lampung Timur sama alami peningkatan 5,36 %.
Baca Juga: 5 Cara Mudah untuk Menjalani Gaya Hidup Minimalis
"Di mana harga MinyaKita pada dua wilayah ini awalnya Rp14 ribu per liter. Tetapi sekarang jadi Rp14.750 per liter," katanya.
Thomas minta supaya dinas perdagangan di setiap wilayah menanggapi masalah itu. Di mana mereka wajib melakukan pengecekan ketersediaan, selanjutnya intervensi untuk memantapkan harga MinyaKita di tujuh wilayah itu.***